Analisis Nilai Kearifan Lokal Pada Nilai Pelestarian Lingkungan Dalam Festival Arakan Sahur Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Widodo, Teguh (2025) Analisis Nilai Kearifan Lokal Pada Nilai Pelestarian Lingkungan Dalam Festival Arakan Sahur Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (9kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (9kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (157kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (22kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (254kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (258kB)
[img] Text
FULL SKRIPSI (1).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (97kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Penelitian ini didasarkan adanya permasalahan mengenai pelestarian lingkungan yang mana kesadaran masyarakat masih rendah terhadap lingkungan sekitar dan ditemukan masih membuang sampah sembarangan pada festival arakan sahur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai pelestarian lingkungan dalam festival arakan sahur selain itu penelitian bertujuan untuk mengetahui kendala pengimplementasian nilai pelestarian lingkungan dalam festival arakan sahur di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Penelitian ini dilaksanakan di Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Metode penelitian ini merupakan jenis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dimana metode tersebut biasanya menghasilkan metode deskriptif analisis. Data penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan bersama Kabid Pariwisata Disparpora, Kadiv Persampahan DLH, Peserta festival arakan sahur dan masyarakat. Pelestarian lingkungan dalam festival arakan sahur di Tanjung Jabung Barat telah menunjukkan langkah awal positif, seperti pembagian kantong sampah dan penggunaan bahan daur ulang. Namun, pelaksanaannya masih belum optimal karena sosialisasi terbatas, pengawasan informal dan penegakan hukum yang lemah. Hambatan utama meliputi rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, minimnya sosialisasi, lemahnya koordinasi antarinstansi, kurangnya fasilitas pendukung, serta peran Satpol PP yang belum maksimal. Kesadaran kolektif terhadap kebersihan belum terbentuk, terutama di kalangan masyarakat non-digital. Pengawasan sulit dilakukan akibat keterbatasan personel dan sistem, serta ketiadaan sanksi tegas. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi edukatif, partisipatif dan kolaboratif secara berkelanjutan agar festival ini menjadi contoh pelestarian lingkungan dalam kegiatan budaya. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi perspektif baru bagi masyarakat mengenai pelestarian lingkungan, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan dan dijadikan panduan bagi masyarakat. Dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai pentingnya pelaksanaan festival arakan sahur yang berkelanjutan dalam konteks kearifan lokal. This research is based on the issue of environmental preservation, which is characterized by low public awareness of the surrounding environment, and the widespread littering during the sahur parade festival in West Tanjung Jabung Regency. This study aims to identify environmental preservation values ​​within the sahur parade festival. It also aims to identify the obstacles to implementing environmental preservation values ​​within the sahur parade festival in West Tanjung Jabung Regency. This research was conducted in Kuala Tungkal, West Tanjung Jabung Regency, Jambi Province. This research method is descriptive qualitative, employing a qualitative approach, which typically results in descriptive analysis. Data were obtained through interviews and documentation. Interviews were conducted with the Head of Tourism at the Tourism and Youth Office (Disparpora), the Head of the Waste Division at the Environmental Agency (DLH), participants in the sahur parade festival, and the community. Environmental preservation within the sahur parade festival in West Tanjung Jabung has shown positive initial steps, such as the distribution of trash bags and the use of recycled materials. However, implementation remains suboptimal due to limited public awareness, informal oversight, and weak law enforcement. The main obstacles include low public awareness and participation, minimal outreach, weak inter-agency coordination, a lack of supporting facilities, and the suboptimal role of the Public Order Agency (Satpol PP). Collective awareness of cleanliness has yet to develop, especially among non-digital communities. Monitoring is difficult due to limited personnel and systems, as well as the absence of strict sanctions. Therefore, a sustainable educational, participatory, and collaborative strategy is needed to ensure this festival becomes a model for environmental preservation within cultural activities. It is hoped that the results of this study will provide a new perspective for the community regarding environmental preservation, increase public awareness of environmental preservation, and serve as a guide for the community. Furthermore, this research is expected to provide insight into the importance of implementing sustainable sahur parade festivals within the context of local wisdom.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Nilai Kearifan Lokal, Nilai Pelestarian Lingkungan, Festival Arakan Sahur
Subjects: D History General and Old World > DS Asia
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan PPKn
Depositing User: TEGUH WIDODO
Date Deposited: 10 Jul 2025 03:54
Last Modified: 02 Aug 2025 12:51
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/82744

Actions (login required)

View Item View Item