Inventarisasi Jamur Makroskopis Basidiomycota di Kawasan Tahura Sultan Thaha Syaifudin sebagai Bahan Ajar Mikologi dalam Bentuk E-Booklet

Nelly, Nelly (2025) Inventarisasi Jamur Makroskopis Basidiomycota di Kawasan Tahura Sultan Thaha Syaifudin sebagai Bahan Ajar Mikologi dalam Bentuk E-Booklet. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text COVER SKRIPSI NELLY.pdf Download (172kB)
	Text Abstrak (1)_cropped.pdf Download (597kB)
	Text BAB I SKRIPSI NELLY.pdf Download (308kB)
	Text BAB I SKRIPSI NELLY.pdf Download (308kB)
	Text BAB V SKRIPSI NELLY.pdf Download (240kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA SKRIPSI NELLY.pdf Download (275kB)
	Text FULL SKRIPSI NELLY.pdf Restricted to Repository staff only Download (13MB)
	Text Halaman Pengesahan_cropped (1).pdf Download (635kB)

Abstract

Taman Hutan Raya (Tahura) merupakan salah satu kawasan pelestarian alam untuk koleksi makhluk hidup yang dimanfaatkan untuk kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan rekreasi. Salah satu Tahura yang ada di Provinsi Jambi yaitu Tahura Sultan Thaha Syaifudin (STS) yang terletak di Kabupaten Batanghari. Tahura STS tersebut pernah mengalami kebakaran yang dikhawatirkan menyebabkan berkurangnya keanekaragaman hayati yang ada di dalam hutan, salah satunya yaitu jamur makroskopis Basidiomycota. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi jenis jamur Basidiomycota di Kawasan Tahura yang terjadi kebakaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif yang menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara menjelajah. Teknik jelajah dilakukan dengan membuat jalur line transect sebanyak 3 jalur dengan masing-masing jalur sepanjang 150 m. Pengumpulan data meliputi empat tahap yaitu: koleksi sampel jamur makroskopis, pembuatan awetan jamur, identifikasi sampel, dan analisis data hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukan terdapat 21 jenis jamur yang terklasifikasi kedalam 12 famili diantaranya yaitu, Polyporaceae, Hymenogastraceae, Entolomataceae, Coprinaceae, Dacrymycetaceae, Pstahyrellaceae, Mycenaceae, Schizophyllaceae, Auriculariaceae, Cortinariaceae, Physelacriaceae, Stereaceae. Jenis-jenis jamur tersebut yaitu: Piknoporus sp.1, Piknoporus sp.2, Piknoporus sp.3, Piknoporus sp.4, Trametes sp.1, Trametes sp.2, Lentinus sp., Polyporus sp., Gymnopilus luteofolius, Psilocybe sp., Galerina sp., Entoloma sp., Coprinus sp., Dacrypinax spathularia, Pstahyrella sp., Mycena sp., Schizophyllum communae, Auricularia sp., Cortinarius sp., Oudemansiella sp., dan Streum sp. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukannya dominasi jamur dari famili Polyporaceae yang berperan sebagai pengurai pada substrat kayu mati. Substrat kayu mati ini banyak ditemukan di kawasan pasca kebakaran, yang menandakan tahap awal pemulihan ekosistem di wilayah tersebut. Kehadiran jamur pengurai tersebut menunjukkan adanya proses dekomposisi bahan organik yang penting dalam mengembalikan nutrisi ke tanah, sehingga mendukung regenerasi dan keseimbangan ekosistem pasca kebakaran. The Grand Forest Park (Tahura) is one of the nature conservation areas for the collection of living creatures used for research, science, education, and recreation purposes. One of the Tahuras in Jambi Province is the Sultan Thaha Syaifudin (STS) Grand Forest Park, located in Batanghari Regency. The STS Tahura has experienced a fire that is feared to have reduced the biodiversity within the forest, including the macrofungi of the Basidiomycota class. This study aims to inventory the types of Basidiomycota fungi in the Tahura area affected by the fire. This study is a descriptive exploratory study using a sampling technique involving exploration. The exploration technique involved creating three line transects, each 150 meters long. Data collection comprised four stages: collection of macroscopic fungal samples, preparation of fungal specimens, identification of samples, and analysis of research data. The results of the study showed that there were 21 types of fungi classified into 12 families, including Polyporaceae, Hymenogastraceae, Entolomataceae, Coprinaceae, Dacrymycetaceae, Pstahyrellaceae, Mycenaceae, Schizophyllaceae, Auriculariaceae, Cortinariaceae, Physelacriaceae, and Stereaceae. The mushroom species identified were: Piknoporus sp.1, Piknoporus sp.2, Piknoporus sp.3, Piknoporus sp.4, Trametes sp.1, Trametes sp.2, Lentinus sp., Polyporus sp., Gymnopilus luteofolius, Psilocybe sp., Galerina sp., Entoloma sp., Coprinus sp., Dacrypinax spathularia, Pstahyrella sp., Mycena sp., Schizophyllum communae, Auricularia sp., Cortinarius sp., Oudemansiella sp., and Streum sp. The conclusion of this study is the dominance of fungi from the Polyporaceae family, which act as decomposers on dead wood substrates. This dead wood substrate is commonly found in post-fire areas, indicating the early stages of ecosystem recovery in the region. The presence of these decomposer fungi indicates the occurrence of organic matter decomposition processes, which are crucial for returning nutrients to the soil, thereby supporting ecosystem regeneration and balance following a fire.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Inventarisasi, Jamur Basidiomycota, dan Mikologi
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi
Depositing User:	NELLY
Date Deposited:	10 Jul 2025 03:59
Last Modified:	02 Aug 2025 08:23
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/82827

Actions (login required)

View Item