Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Suku Batak Toba di Desa Lumban Pea Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba

Siagian, Yenny (2025) Etnobotani Tumbuhan Obat oleh Suku Batak Toba di Desa Lumban Pea Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Abstrak An Yenny Siagian.pdf

Download (138kB)
[img] Text
Bab I An Yenny Siagian.pdf

Download (459kB)
[img] Text
Bab V An Yenny Siagian .pdf

Download (468kB)
[img] Text
Cover skripsi An Yenny Siagian.pdf

Download (358kB)
[img] Text
Daftar Pustaka An Yenny Siagian.pdf

Download (202kB)
[img] Text
Skripsi Full An Yenny Siagian.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (9MB)
[img] Text
Lembar Pengesahan An Yenny Siagian.pdf

Download (918kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

ABSTRAK Etnobotani adalah cabang ilmu yang menjelaskan tentang pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan secara turun-temurun berdasarkan nilai adat istiadat masyarakat. Etnobotani tumbuhan obat dilakukan dengan memenfaatkan tumbuhan yang berkhasiat obat. Menurut Februyani (2020) tumbuhan obat telah banyak dimanfaatkan oleh manusia sampai saat ini. Tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat berupa bagian rimpang, daun, batang, buah, bunga, dan biji. Salah satu contoh suku bangsa di Indonesia adalah suku Batak yang terdiri dari beberapa sub etnis salah satunya adalah Batak Toba. Beberapa contoh jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh suku Batak Toba di Desa Lumban Pea sebagai bahan obat adalah tumbuhan pirdot, tahul-tahul, harimonting, saesae, rugi-rugi, dan sambaing-sambang. Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan Suku Batak Toba di Desa Lumban Pea, menganalisis bagian tumbuhan yang digunakan sebagai obat, cara pengolahan serta cara penggunaannya, mengidentifikasi asal pengambilan tumbuhan obat, menganalisis nilai Plant Part Value (PPV), persentase habitus dan nilai manfaat (Use Values). Penelitian dilaksanakan di Desa Lumban Pea Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur. Pemilihan responden dengan menggunakan teknik Snowball sampling untuk informan kunci dan Purposive sampling untuk responden umum usia 30-50 tahun dan >50 tahun. Jumlah responden umum dihitung menggunakan rumus Slovin dengan jumlah responden usia 30-50 tahun sebanyak 50 orang dan >50 tahun sebanyak 41 orang. Seluruh jenis tumbuhan akan diambil untuk dibuat herbarium. Identifikasi jenis tumbuhan akan dilaksanakan dengan mengirim sampel herbarium ke Yayasan Generasi Biologi Indonesia (GENBINESIA), Cerme, Gresik. Analisis hasil indentifikasi ditemukan sebanyak 48 jenis tumbuhan dengan 33 Famili dan 7 habitus yang dimanfaatkan sebagai obat oleh Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Lumban Pea Kecamatan Habinsaran. Terdapat tumbuhan yang masuk kedalam kategori status konservasi IUCN yaitu LC 13 jenis, DD 4 jenis, EN dan CR 1 jenis. Dalam Permen LHK No. 106 tahun 2018 terdapat 1 tumbuhan dan CITES 1 jenis tumbuhan. Bagian tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, batang, buah, getah, bunga, biji, akar, tangkai, rimpang dan umbi. Cara pengolahan Tumbuhan dengan cara direbus, ditumbuk, digiling, diparut, dikikis, diperas, diiris dan tanpa pengolahan. Tumbuhan yang sudah diolah dapat digunakan dengan cara diminum, dimandikan, ditempel, ditetes, dioles, dimakan dan direndam. Tumbuhan obat yang dimanfaatkan diambil dari kebun, semak belukar dan pekarangan rumah. Responden khusus mengetahui sebanyak 34 spesies tumbuhan obat, responden umum usia 30-50 tahun mengetahui 24 spesies dan responden umum usia >50 tahun mengetahui tumbuhan obat sebanyak 32 spesies. Nilai UV’s tumbuhan obat paling tinggi adalah Attajau Psidium guajava dengan nilai 0,518. Seluruh tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat memiliki nilai kegunaan (UV’s) rendah. Abstract Ethnobotany is a branch of science that explains the knowledge of society about the utilization of plants in a hereditary manner based on the values of customs and traditions of the community. Ethnobotany of medicinal plants is carried out by utilizing plants that have medicinal properties. According to Februyani (2020), medicinal plants have been widely utilized by humans to this day. Medicinal plants utilized by the community include parts of rhizomes, leaves, stems, fruits, flowers, and seeds. One example of an ethnic group in Indonesia is the Batak tribe, which consists of several sub-ethnic groups, one of which is the Batak Toba. Some examples of plant species utilized by the Batak Toba tribe in Lumban Pea Village as medicinal materials are pirdot, tahul-tahul, harimonting, sae-sae, rugi-rugi, and sambang-sambang. The purpose of this research is to identify the types of medicinal plants utilized by the Batak Toba tribe in Lumban Pea Village, analyze the parts of plants used as medicine, processing methods, and usage, identify the origin of medicinal plant collection, analyze the Plant Part Value (PPV), percentage of habitus, and Use Values. The research was conducted in Lumban Pea Village, Habinsaran District, Toba Regency, using semi-structured interview methods. Respondent selection used Snowball sampling technique for key informants and Purposive sampling for general respondents aged 30-50 years and >50 years. The number of general respondents was calculated using the Slovin formula, with 50 respondents aged 30-50 years and 41 respondents aged >50 years. All plant species will be collected for herbarium preparation. Plant species identification will be carried out by sending herbarium samples to the Indonesian Biological Generation Foundation, Cerme, Gresik. The analysis results found 48 plant species from 33 families and 7 habitus utilized as medicine by the Batak Toba community in Lumban Pea Village, Habinsaran District. There are plants that fall into the IUCN conservation status category, namely LC 13 species, DD 4 species, EN and CR 1 species. According to the Minister of Environment and Forestry Regulation No. 106 of 2018, there is 1 plant species, and CITES 1 species. Plant parts that can be utilized as medicine are leaves, stems, fruits, sap, flowers, seeds, roots, stalks, rhizomes, and tubers. Plant processing methods include boiling, pounding, grinding, grating, scraping, squeezing, slicing, and without processing. Processed plants can be used by drinking, bathing, applying, dropping, smearing, eating, and soaking. Medicinal plants are collected from gardens, bushes, and home gardens. Key respondents knew 34 species of medicinal plants, general respondents aged 30-50 years knew 24 species, and general respondents aged >50 years knew 32 species of medicinal plants. The highest UV's value of medicinal plants is Attajau Psidium guajava with a value of 0.518. All plants utilized as medicine have low Use Values (UV's).

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Two Stay Two Stray, Jigsaw, Argumentasi, dan Hidrolisis Garam
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Kehutanan
Depositing User: SIAGIAN
Date Deposited: 10 Jul 2025 04:00
Last Modified: 01 Aug 2025 07:05
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/82830

Actions (login required)

View Item View Item