S, Saplini (2025) Bentuk-Bentuk Kesantunan dalam Bahasa Melayu Jambi di Desa Jumbak Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (71kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (45kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (130kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (117kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (183kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (83kB) |
Abstract
Kesantunan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang memperhatikan norma sosial, budaya, dan perasaan lawan bicara agar tercipta komunikasi yang sopan dan harmonis. Dalam konteks masyarakat Melayu Jambi, kesantunan menjadi bagian penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan memperkuat identitas budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kesantunan dalam tuturan masyarakat Melayu Jambi di Desa Jumbak, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Data dikumpulkan melalui teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat, yang dilakukan dalam berbagai situasi komunikasi, seperti di rumah, pasar, dan acara adat. Keabsahan data diuji dengan teknik triangulasi teori dan metode. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 38 data tuturan yang mengandung 22 bentuk kesantunan. Analisis data mengacu pada teori kesantunan Leech (1983), peneliti menemukan lima maksim yaitu, maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, dan maksim simpati. Prinsip kerja sama Grice (1975), ada empat maksim yaitu, maksim kuantitas, maksim kualitas, maksim hubungan, dan maksim cara. Selanjutnya strategi kesantunan Brown dan Levinson (1987), yang mencakup strategi kesantunan positif dan negatif. Temuan ini menunjukkan bahwa tuturan masyarakat Melayu Jambi mengandung unsur kesantunan yang kuat dan berakar pada budaya lokal. Kesantunan dalam bahasa Melayu Jambi tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana menjaga hubungan sosial yang harmonis. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kajian pragmatik lokal dan dapat menjadi referensi dalam pembelajaran bahasa dan budaya daerah. Politeness in language refers to the use of language that considers social norms, cultural values, and the feelings of the interlocutor in order to create respectful and harmonious communication. In the context of the Jambi Malay community, politeness plays a crucial role in maintaining social harmony and reinforcing local cultural identity. This study aims to describe the forms of politeness found in the speech of the Jambi Malay community in Jumbak Village, Jujuhan Subdistrict, Bungo Regency. The research method used in this study is descriptive qualitative with a pragmatic approach. Data were collected through the observation method with uninvolved conversation observation techniques, recording, and note-taking techniques. These were conducted in various communicative settings, such as at home, in the market, and during traditional ceremonies. The validity of the data was ensured using triangulation of theory and method. The results of the study reveal 38 utterances containing 22 forms of politeness. Data analysis refers to Leech’s politeness theory (1983), which includes five maxims: the tact maxim, generosity maxim, approbation maxim, modesty maxim, and sympathy maxim. Based on Grice’s Cooperative Principle (1975), four maxims were identified: the maxim of quantity, quality, relation, and manner. In addition, Brown and Levinson’s politeness strategies (1987), which include positive and negative politeness strategies, were also found. These findings indicate that the speech of the Jambi Malay community reflects a strong sense of politeness deeply rooted in local culture. Politeness in Jambi Malay is not only a means of communication but also serves as a tool to maintain harmonious social relationships. This research contributes to local pragmatic studies and can serve as a reference in language and regional cultural education.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Forms of Politeness, Jambi Malay Language, Community Utterances |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sasra Indo |
Depositing User: | Saplini |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 03:07 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 07:57 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/82854 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |