Sitorus, Yulita (2025) Analisis Koalisi dan Non-Koalisi Partai Politik Dalam Penetapan Calon Kepala Daerah Kabupaten Toba Tahun 2024. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
BAB 4.pdf Download (286kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (503kB) |
![]() |
Text
lembar pengesahan .pdf Download (464kB) |
![]() |
Text
lembar pengesahan .pdf Download (464kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (196kB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (398kB) |
Abstract
Penelitian ini menganalisis pola koalisi dan non-koalisi partai politik dalam penetapan calon kepala daerah Kabupaten Toba pada Pilkada 2024. Dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, penelitian ini mengidentifikasi tiga poros utama koalisi: (1) Pasangan Poltak Sitorus– Anugerah Puriam Naiborhu yang diusung lima partai besar (PDI-Perjuangan, Golkar, Perindo, Demokrat, Gerindra) mencerminkan teori minimal winning coalition dari Arend Lijphart, yang menyatakan bahwa partai politik membentuk koalisi dengan jumlah kursi minimum yang cukup untuk menang, tanpa melibatkan lebih banyak partai dari yang diperlukan, demi memaksimalkan pembagian kekuasaan. Relevansi teori ini terlihat dari kekuatan 22 kursi DPRD yang mereka miliki, cukup untuk mengamankan pencalonan dan mengefisienkan struktur koalisi.; (2) Pasangan Robinson Sitorus–Tonny Simanjuntak yang didukung empat partai menengah-kecil (PKB, PSI, Partai Buruh, PKN) relevan dengan teori minimal connected winning coalitions dimana koalisi ini lebih menekankan pada kesamaan visi dan misi antar partai pendukung. Pola ini sesuai dengan teori Lijphart tentang koalisi yang di bangun berdasarkan unsur pragmatisme untuk memenuhi syarat administratif ; dan (3) Pasangan Efendi SP. Napitupulu–Audi Murphy Sitorus yang diusung tunggal oleh Partai Nasdem namun berhasil memenangkan Pilkada. Temuan penelitian menunjukkan bahwa besarnya jumlah kursi dan luasnya koalisi tidak selalu menentukan hasil pemilihan, karena pasangan yang diusung partai tunggal mampu mengalahkan koalisi besar melalui kekuatan figur, dukungan tokoh lokal, dan strategi kampanye berbasis elektabilitas. Penelitian ini juga mengonfirmasi relevansi teori pilihan rasional James S. Coleman dalam menjelaskan keputusan Partai Nasdem untuk tidak berkoalisi. Implikasinya, faktor figur calon, jaringan lokal, dan pendekatan kampanye yang efektif menjadi kunci kemenangan dalam kontestasi politik daerah. Kata Kunci: Pilkada, Koalisi Partai Politik, Non-Koalisi, Kabupaten Toba, Strategi Politik.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Keywords: Pilkada, Political Party Coalition, Non-Coalition, Toba Regency, Political Strategy. |
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education |
Depositing User: | SITORUS |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 08:38 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 08:38 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/83422 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |