KEBERLAKUAN FIFA STADIUM SAFETY AND SECURITY REGULATIONS TERHADAP LARANGAN PENGGUNAAN CROWD CONTROL GAS DALAM PERTANDINGAN SEPAK BOLA (STUDI INSIDEN KANJURUHAN)

Farooszaki, Abydhiya (2025) KEBERLAKUAN FIFA STADIUM SAFETY AND SECURITY REGULATIONS TERHADAP LARANGAN PENGGUNAAN CROWD CONTROL GAS DALAM PERTANDINGAN SEPAK BOLA (STUDI INSIDEN KANJURUHAN). S1 thesis, Hukum Internasional.

[img] Text (Skripsi Full Teks)
Skripsi Abydhiya Farooszaki.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Cover)
Cover Skripsi Abydhiya Farooszaki B10019061.pdf

Download (32kB)
[img] Text (Lembar Persetujuan dan Pengesahan)
Lembar Persetujuan dan Pengesahan Abydhiya Farooszaki_B10019061.pdf

Download (832kB)
[img] Text (Bab I)
BAB I Abydhiya Farooszaki_B10019061.pdf

Download (527kB)
[img] Text (Bab IV)
BAB IV Abydhiya Farooszaki_B10019061.pdf

Download (226kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA Abydhiya Farooszaki_B10019061.pdf

Download (255kB)

Abstract

Kompleksitas dalam penyelenggaraan kompetisi telah lama menjadi isu dalam dunia olahraga. Khususnya dalam sepakbola, FIFA sebagai federasi sepakbola dunia telah mengeluarkan aturan khusus yakni FIFA Stadium Safety and Security Regulations (FSSR) yang melarang penggunaan Crowd Control Gas (CCG) di stadion, disisi lain United Nations Office of the High Commissioner for Human Rights sebagai badan PBB urusan HAM juga telah menetapkan CCG sebagai less lethal Weapon (sebelumnya dikategorikan sebagai non-lethal weapon). Penelitian ini disusun dengan menggunakan metodologi penelitian hukum yuridis-normatif, dengan pendekatan kasus, perundang-undangan serta konseptual. Insiden terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 01 Oktober 2022 dalam laga sepak bola antara Arema FC melawan Persebaya, dalam laporan Tim Pencari Fakta (TGIF) ditemukan mismanajemen dan penyalahgunaan CCG oleh aparat keamanan dalam upaya pengendalian massa. Penelitian ini menemukan bahwa berdasarkan 3 (tiga) ajaran keberlakuan hukum, secara filosofis FSSR bertujuan mengisi kekosongan hukum dan berorientasikan pada keamanan pertandingan sepakbola, secara yuridis FSSR tidak diimplementasikan secara konkret dalam hierarki hukum yang diakui di Indonesia. Secara sosiologis, berdasarkan analisis terhadap laporan TGIF diketahui FSSR tidak dipatuhi oleh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pertandingan, dalam hal kapasitas maksimum, koordinasi penjualan tiket, serta penggunaan CCG. Maka, FSSR sebagai soft law tidak memiliki keberlakuan hukum yang nyata di Indonesia, pelanggaran terhadap substansinya tidak memiliki konsekuensi yuridis dan dalam perspektif UNHR Guidance penggunaan CCG di Kanjuruhan dipandang sebagai tindakan yang tidak terukur. Kata Kunci: Kanjuruhan, Regulasi FIFA, Sepak Bola.

Type: Thesis (S1)
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Farooszaki
Date Deposited: 11 Jul 2025 04:11
Last Modified: 11 Jul 2025 04:11
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/83545

Actions (login required)

View Item View Item