ARNITA, YUNI (2025) HUBUNGAN PENDAPATAN USAHATANI KARET DAN KESEJAHTERAAN DI DESA PANEROKAN KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI. HUBUNGAN PENDAPATAN USAHATANI KARET DAN KESEJAHTERAAN DI DESA PANEROKAN KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI.
This is the latest version of this item.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (18kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (6kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (161kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (8kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (8kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (125kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (256kB) |
Abstract
ABSTRAK Yuni Arnita, Hubungan Pendapatan Usahatani Karet Dan Kesejahteraan Di Desa Panerokan Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. Dibimbing oleh Ardhiyan Saputra S.P., M.Si. dan Ir. Gina Fauzia, S.P., M.Si. Penelitian ini ditujukan untuk mengalisis hubungan pendapatan dan kesejahteraan petani karet Di Desa Panerokan Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari. Pemilihan Desa Panerokan dilakukan secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa Desa Panerokan merupakan salah satu sentra utama penghasil karet. Rata-rata luas lahan karet yang diusahakan petani adalah 2,38 ha, dengan rata-rata umur tanaman 20 tahun. Pola jarak tanam yang diterapkan petani bervariasi, dengan rata-rata jumlah tanaman sebanyak 1.702 meter pohon/petani, atau 715 pohon/ha dengan mayoritas petani menggunakan bibit unggul. Sebanyak 46,5 % tercatat melakukan pemupukan menggunakan urea. Rata-rata produksi tahunan karet yang dicapai petani responden sebesar 2.797,12 kg per petani dengan rata-rata harga jual bokar Rp. 12.226 per kg. Berdasarkan data dari 43 responden petani dengan luas lahan sebesar 102,5 ha, diperoleh total penerimaan Rp. 1.467.477.000 atau rata-rata Rp. 34.127.372,09 per petani dan Rp. 14.316.848,78 per Ha. Hal ini mencerminkan secara umum berusahatani karet di lokasi penelitian masih memberikan kontribusi ekonomi yang cukup signifikan bagi petani. Berdasarkan hasil analisis tingkat kesejahteran dengan indikator Upah Minimum Provinsi, dari 43 responden yang merupakan petani karet di Daerah Bajubang maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan petani karet di lokasi penelitian dengan kesejahteraan rendah terdapat 36 orang atau sebanyak 83,7 % dari total responden. Sebagian besar 22 responden atau sebanyak 61,1 % berasal dari kelompok petani berpendapatan rendah, dan sebanyak 14 responden lagi (38,9%) berasal dari kelompok pendapatan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas petani, baik dengan pendapatan rendah maupun tinggi, masih berada pada kategori kesejahteraan rendah. Kata kunci : Pendapatan, Usahatani, Kesejahteraan Petani, Petani Swadaya
Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendapatan, Usahatani, Kesejahteraan Petani, Petani Swadaya |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
Depositing User: | ARNITA |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 01:54 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 01:54 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/83563 |
Available Versions of this Item
-
HUBUNGAN PENDAPATAN USAHATANI KARET DAN KESEJAHTERAAN DI DESA PANEROKAN KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI. (deposited UNSPECIFIED)
- HUBUNGAN PENDAPATAN USAHATANI KARET DAN KESEJAHTERAAN DI DESA PANEROKAN KECAMATAN BAJUBANG KABUPATEN BATANG HARI. (deposited 14 Jul 2025 01:54) [Currently Displayed]
Actions (login required)
![]() |
View Item |