ANALISIS HUBUNGAN AEROSOL OPTICAL DEPTH (AOD) DENGAN KONSENTRASI PARTIKULAT (PM2.5) IN-SITU UNTUK MENGESTIMASI KONSENTRASI PM2.5 DI KOTA JAMBI

dwi laksono aji, aan and Aswandi, Aswandi and Syarifuddin, Hutwan (2025) ANALISIS HUBUNGAN AEROSOL OPTICAL DEPTH (AOD) DENGAN KONSENTRASI PARTIKULAT (PM2.5) IN-SITU UNTUK MENGESTIMASI KONSENTRASI PM2.5 DI KOTA JAMBI. S2 thesis, Universitas Jambi.

	Text TESIS FULL_AAN DWI LAKSONO AJI_P2F121004.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)
	Text 3. Abstrak.pdf Download (218kB)
	Text HALAMAN PERSETUJUAN DAN HALAMAN LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (294kB)
	Text 5. BAB I.pdf Download (173kB)
	Text 9. BAB V.pdf Download (148kB)
	Text COVER.pdf Download (5MB)
	Text 10. Daftar pustaka.pdf Download (145kB)

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) sering terjadi di Provinsi Jambi, terutama pada musim kemarau, ditandai munculnya hotspot dalam jumlah banyak. Penelitian ini menganalisis sumber dan dampak KARHUTLA terhadap konsentrasi PM2.5, Aerosol Optical Depth (AOD) dan Angstrom Exponent (AE) dari pengukuran in-situ, serta hubungan konsentrasi PM2.5 dan AOD agar menghasilkan persamaan empiris untuk diterapkan pada AOD Satelit Terra-Aqua (MCD19A2). Data konsentrasi PM2.5, AOD, AE, angin, hotspot, MCD19A2, dan data cuaca numerik pada periode 2022 - 2024 dianalisis. Jumlah hotspot 2023 meningkat tajam pada September dan Oktober 2023 sebagai indikator KARHUTLA di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Konsentrasi PM2.5 melonjak mencapai 265,6 µg/m3 pada September dan 307,4 µg/m3 di Oktober, bersumber dari Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan, dibuktikan dengan analisis mawar angin, angin bulanan numerik, dan dispersi polutan oleh Model Hysplit. Kualitas udara kategori Tidak Sehat dan Sangat Tidak Sehat meningkat menjadi 31,3 - 40,1 % dan 1,7 - 3,2%, serta muncul kategori Berbahaya 0,3 - 0,4%. AOD 440 nm melonjak terutama pada 4 September 2023 - 24 Oktober 2023 mencapai 2,651 dan AE bernilai 1,51-1,57 sebagai indikasi partikel akibat KARHUTLA. AOD dan Konsentrasi PM2.5 memiliki korelasi positif membentuk Persamaan Regresi Linier Y = 36.289x + 13.232 dengan Y : konsentrasi PM2.5 dan x : AOD 470 nm. Persamaan tersebut diterapkan kepada MCD19A2 untuk menghasilkan estimasi konsentrasi PM2.5 di Kota Jambi. Validasi konsentrasi PM2.5 dari MCD19A2 terhadap konsentrasi PM2.5 in-situ membentuk persamaan regresi linear y = 0.2106x + 20.88, dimana Y adalah estimasi konsentrasi PM2,5 (MCD19A2) dan x adalah konsentrasi PM2,5 in-situ. Persamaan empiris tidak bisa menangkap semua dinamika yang terjadi di atmosfer yang mempengaruhi konsentrasi PM2,5 sehingga koefisien determinasi bernilai kecil (R-squared = 0.2584), dan koefisien korelasi bernilai relatif rendah (0.46). Kata kunci: KARHUTLA, PM2.5, Aerosol Optical Depth, Angstrom Exponent.

Type:	Thesis (S2)
Subjects:	Q Science > Q Science (General)
Divisions:	Pascasarjana > Ilmu Lingkungan
Depositing User:	Aan Dwi Laksono Aji
Date Deposited:	14 Jul 2025 03:28
Last Modified:	14 Jul 2025 03:29
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/83949

Actions (login required)

View Item