Agustina, Nahda (2025) Studi komparasi sanitasi lingkungan terhadap kejadian penyakit berbasis lingkungan pada masyarakat komunitas suku anak dalam dan komunitas umum di kabupaten bungo. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
abstrak nahda.pdf Download (208kB) |
![]() |
Text
bab 1 nahda.pdf Download (335kB) |
![]() |
Text
bab 5 nahda.pdf Download (204kB) |
![]() |
Text
cover nahda.pdf Download (45kB) |
![]() |
Text
DAPUS NAHDA.pdf Download (328kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (7MB) |
![]() |
Text
pengesahan.pdf Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang : Sanitasi lingkungan yang buruk dan perilaku hidup yang tidak sehat dapat memicu berbagai penyakit berbasis lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan sanitasi lingkungan terhadap kejadian penyakit berbasis lingkungan Komunitas SAD dan Komunitas Umum Desa Dwi Karya Bakti. Metode : Penelitian dengan studi komparatif dengan desain cross sectional. Waktu pengumpulan data dimulai dari Agustus 2024-Mei 2025. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Komunitas SAD dan Masyarakat Umum Desa Dwi Karya Bakti, jumlah sampel sebanyak 80 KK. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Variabel yang diteliti adalah penggunaan jamban, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah cair rumah tangga, dan pengetahuan. Analisis data dengan univariat dan bivariate menggunakan chi-square. Hasil : Proporsi Penyakit berbasis lingkungan di SAD mencapai 57,5 sedangkan Komunitas Umum sebesar 65,0%. Faktor yang berhubungan dengan penyakit berbasis lingkungan pada Komunitas SAD di Desa Dwi Karya Bakti yaitu Penggunaan Jamban (p-value = 0,013), perilaku CTPS (p-value = 0,011),pengelolaan air minum dan makanan (p-value = 0,043), pengelolaan sampah rumah tangga (p-value = 0,034),pengelolaan air limbah rumah tangga (p-value = 0,010), pengetahuan penyakit berbasis lingkungan (p-value = 0,016) semakin rendah pengetahuan tentang penyakit berbasis lingkungan semakin tinggi terjadinya kejadian penyakit diare,kulit, dan ISPA, sementara pada Komunitas Umum yakni pengelolaan sampah rumah tangga (p-value = 0,011). Faktor yang tidak berhubungan dengan penyakit berbasis lingkungan pada Komunitas Umum meliputi Penggunaan Jamban, perilaku CTPS, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan air limbah rumah tangga, pengetahuan penyakit berbasis lingkungan. Kesimpulan : Ada hubungan antara variabel 5 pilar STBM yaitu penggunaan jamban, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan air limbah cair rumah tangga terhadap kejadian penyakit berbasis Lingkungan pada Komunitas SAD, dan pada Komunitas Umum hanya variabel pengelolaan sampah rumah tangga yang berhubungan terhadap kejadian penyakit berbasis lingkungan Background: Poor environmental sanitation and unhealthy lifestyles can trigger various environmentally-related diseases. This study aims to determine the differences in environmental sanitation and the incidence of environmentally-related diseases in the SAD Community and the General Community of Dwi Karya Bakti Village. Method: This research was a comparative study with a cross-sectional design. Data collection took place from August 2024 to May 2025. Respondents in this study were the SAD Community and the general public of Dwi Karya Bakti Village, with a sample size of 80 families. Data were collected through interviews using a questionnaire. The variables studied were toilet use, handwashing with soap, drinking water and food management, waste management, household wastewater management, and knowledge. Data were analyzed using univariate and bivariate chi-square tests. Results: The proportion of environmentally-based diseases in the SAD community reached 57.5%, while in the general community it was 65.0%. Factors related to environmental-based diseases in the SAD Community in Dwi Karya Bakti Village are Latrines Use (p-value = 0.013), CTPS behavior (p-value = 0.011), drinking water and food management (p-value = 0.043), household waste management (p-value = 0.034), household wastewater management (p-value = 0.010), knowledge of environmental-based diseases (p-value = 0.016) the lower the knowledge of environmental-based diseases the higher the incidence of diarrhea, skin, and ARI, while in the General Community, namely household waste management (p-value = 0.011). Factors not related to environmental-based diseases in the General Community include Latrines Use, CTPS behavior, drinking water and food management, household wastewater management, knowledge of environmental-based diseases. Conclusion: There is a relationship between the five pillars of STBM (Community Based Total Sanitation) variables: toilet use, handwashing with soap, drinking water and food management, household waste management, and household wastewater management, and the incidence of environmentally-based diseases in the SAD community. In the general community, only the household waste management variable is related to the incidence of environmentally-based diseases.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | NAHDA AGUSTINA |
Date Deposited: | 16 Jul 2025 07:12 |
Last Modified: | 01 Aug 2025 13:03 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/84609 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |