PERSEPSI DAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) DALAM PELAKSAAN AGROFORESTRI DI AREAL KEMITRAAN PT. ALAM BUKIT TIGAPULUH PROVINSI JAMBI

Siallagan, Daniel (2025) PERSEPSI DAN PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK TANI HUTAN (KTH) DALAM PELAKSAAN AGROFORESTRI DI AREAL KEMITRAAN PT. ALAM BUKIT TIGAPULUH PROVINSI JAMBI. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text Abstrak.pdf Download (124kB)
	Text Bab I.pdf Download (234kB)
	Text Bab V.pdf Download (196kB)
	Text Cover.pdf Download (165kB)
	Text Daftar Pustaka.pdf Download (195kB)
	Text Full Skripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text Halaman Pengesahan.pdf Download (97kB)

Abstract

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhannya, hutan dan lahan terus mengalami degradasi. Pemanfaatan kawasan hutan dengan cara memberikan akses kelola secara legal kepada masyarakat asli maupun masyarakat pendatang merupakan salah satu program strategi nasional yang dikembangkan sejak tahun 2016 yaitu Perhutanan Sosial (PS) dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan hutan. Salah satu kebijakan skema perhutanan sosial yaitu kemitraan kehutanan sebagai upaya pemerintah bagi masyarakat sekitar hutan untuk memanfaatkan/mengelola hutan secara legal. Agroforestri adalah suatu pola penggunaan lahan yang menanam berbagai jenis tanaman tahunan bersama dengan tanaman semusim dan hewan ternak pada lahan yang sama untuk meningkatkan pendapatan sekaligus menjaga lingkungan. Karena anggota kelompok tani hutan berpartisipasi dalam program agroforestri ini, maka keberhasilannya sangat bergantung pada bagaimana cara mereka memandang (persepsi) dan melakukan (partisipasi) dalam program agroforestri. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2024. Dalam metode penelitian ini menggunakan Metode Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara kepada 19 responden dari dua KTH, yaitu KTH Wono Lestari dan KTH Alam Bukit Sejahtera. Analisis data menggunakan skala Likert dan uji Chi-Square untuk melihat hubungan antara persepsi dan partisipasi. Statistik inferensial atau analisis inferensial adalah metode yang digunakan untuk membuat kesimpulan berdasarkan sampel yang merepresentasikan populasi. Skala Likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi seseorang terhadap suatu objek, fenomena sosial, atau peristiwa tertentu (Riduwan, 2015). Uji chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan partisipasi masyarakat mengenai pola agroforestri di wilayah kemitraan PT. Alam Bukit Tigapuluh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi menjadi penentu tingkat partisipasi masyarakat. Tingkat persepsi masyarakat terhadap agroforestri didominasi oleh persepsi dengan tingkat baik dari ketiga aspek, yaitu ekologi, ekonomi, dan aspek sosial. Persentase persepsi berkategori baik sebesar 89,47% dan persepsi berkategori buruk sebesar 10,52%. Tingkat partisipasi masyarakat terhadap agroforestri didominasi oleh partisipasi dengan tingkat partisipasi tinggi dari kedua aspek, yaitu perencanaan dan pelaksanaan agroforestri. Persentase partisipasi masyarakat dengan kategori tinggi sebesar 100% dan partisipasi masyarakat dengan kategori rendah sebesar 0%. Hasil uji Chi Square memperlihatkan bahwa nilai χ² hitung lebih kecil daripada χ² tabel, sehingga keputusan hipotesis yang diambil adalah H0 ditolak, dan H1 diterima dengan hasil perhitungan taraf keeratan hubungan sangat kuat. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan partisipasi masyarakat terhadap agroforestri berdasarkan hasil uji Chi Square yang dilakukan, yaitu sebesar 1.714,75 dengan derajat kontingensi 0,994 (sangat kuat). Dengan demikian, persepsi mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat. As the population and its needs continue to grow, forests and land continue to experience degradation. The utilization of forest areas by providing legal access to indigenous communities and migrant communities is one of the national strategic programs developed since 2016, namely Social Forestry (PS), with the aim of improving the welfare of communities within and around forest areas. One of the policies under the social forestry scheme is forestry partnerships, which are the government's efforts to enable communities around forests to utilize/manage forests legally. Agroforestry is a land use pattern that involves planting various types of perennial crops together with seasonal crops and livestock on the same land to increase income while preserving the environment. Since forest farmer group members participate in this agroforestry program, its success greatly depends on how they perceive and participate in the agroforestry program. This research was conducted over a two-month period from July to August 2024. The research method used was a quantitative descriptive method with data collection techniques through questionnaires and interviews with 19 respondents from two KTHs, namely KTH Wono Lestari and KTH Alam Bukit Sejahtera. Data analysis utilized the Likert scale and the Chi-Square test to examine the relationship between perception and participation. Inferential statistics or inferential analysis is a method used to draw conclusions based on a sample that represents the population. The Likert scale is a scale that can be used to measure a person's attitude, opinion, or perception of an object, social phenomenon, or specific event (Riduwan, 2015). The Chi-Square test was used to determine the relationship between perceptions and community participation regarding agroforestry patterns in the partnership area of PT. Alam Bukit Tigapuluh. The research results indicate that perceptions determine the level of community participation. The level of community perception toward agroforestry is dominated by perceptions with a good level across all three aspects: ecological, economic, and social. The percentage of perceptions categorized as good is 89.47%, while those categorized as poor is 10.52%. The level of community participation in agroforestry is dominated by high participation levels in both aspects: planning and implementation of agroforestry. The percentage of community participation in the high category is 100%, and community participation in the low category is 0%. The results of the Chi-Square test show that the calculated χ² value is smaller than the χ² table value, so the hypothesis decision taken is that H0 is rejected, and H1 is accepted with the result of a very strong relationship. There is a significant relationship between perception and community participation in agroforestry based on the results of the Chi-Square test conducted, which is 1.714.75 with a contingency degree of 0.994 (very strong). Thus, perception influences the level of community participation.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	perception, participation, forest farmer groups, social forestry, and agroforestry
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian > Kehutanan
Depositing User:	Siallagan
Date Deposited:	14 Aug 2025 07:37
Last Modified:	14 Aug 2025 07:37
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/85507

Actions (login required)

View Item