Adzikra, Rabi’ah Najwa (2025) Pemikiran Raja Ali Haji dalam pestarian budaya melayu di pulau penyengat 1847-1873. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
COVER 2.pdf Download (43kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (180kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN NAJWA.pdf Download (828kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (240kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (118kB) |
![]() |
Text
Ful skripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (874kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (192kB) |
Abstract
Adzikra, Rabiah Najwa. 2025. Pemikiran Raja Ali Haji dalam Pelestarian Budaya Melayu di Pulau Penyengat 1847-1873: Skripsi, Jurusan Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs. Budi Purnomo,M.Hum, M.Pd., (II) Lisa Rukmana, M.Pd., Kata Kunci: Raja Ali Haji, Gurindam Dua Belas, Budaya Melayu. Penelitian ini membahas tentang pemikiran Raja Ali Haji dalam pelestarian budaya Melayu melalui Gurindam Dua Belas di Pulau Penyengat pada tahun 1847– 1873. Gurindam Dua Belas merupakan karya sastra didaktis yang memuat ajaran moral, agama, sosial, dan pendidikan yang ditujukan untuk membentuk kepribadian serta identitas masyarakat Melayu. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui pelestarian budaya melayu di Pulau Penyengat, 2) Untuk mengetahui pemikiran Raja Ali Haji dalam pelestarian budaya Melayu di Pulau Penyengat tahun 1847-1873 3) Untuk mengetahui implementasi pemikiran Raja Ali Haji dalam pelestarian budaya Melayu di Pulau Penyengat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode penelitian sejarah (Historical Method) yang umum dipakai, terdiri dari kegiatan heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Raja Ali Haji melalui Gurindam Dua Belas berhasil menanamkan nilai moral, agama, dan adat yang sampai sekarang masih diimplementasikan masyarakat Pulau Penyengat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memperkuat identitas Melayu dan menjadi pedoman menghadapi modernitas. Pemikiran Raja Ali Haji memiliki relevansi besar terhadap kehidupan masyarakat Melayu hingga masa kini, khususnya dalam pembentukan karakter, etika sosial, pendidikan, serta pelestarian identitas budaya. Meskipun modernisasi membawa tantangan, Gurindam Dua Belas tetap menjadi pedoman moral dan budaya yang dilestarikan melalui peran tokoh adat, lembaga kebudayaan, serta generasi muda di Pulau Penyengat.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Raja Ali Haji, Gurindam Dua Belas, Budaya Melayu. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Depositing User: | ADZIKRA |
Date Deposited: | 15 Sep 2025 04:04 |
Last Modified: | 15 Sep 2025 04:04 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/85742 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |