Nadasyam, Izzatin (2025) Penggunaan Kata Santun Bahasa Jawa Pada Percakapan Antar Warga Di Desa Bangun Seranten Kabupaten Tebo. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
abstrak -.pdf Download (7kB) |
![]() |
Text
Bab( 1).pdf Download (129kB) |
![]() |
Text
bab (v).pdf Download (130kB) |
![]() |
Text
cover..pdf Download (20kB) |
![]() |
Text
daftar pustaka.pdf Download (11kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI IZZATIN.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
DOC-20251015-WA0016..pdf Download (181kB) |
Abstract
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penggunaan kata santun dalam bahasa Jawa serta faktor-faktor yang memengaruhi pergeserannya pada percakapan antarwarga di Desa Bangun Seranten, Kabupaten Tebo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kata santun masih dipertahankan oleh sebagian masyarakat, terutama dalam interaksi dengan orang yang lebih tua atau dalam konteks formal. Meskipun bahasa ngoko lebih dominan digunakan dalam percakapan sehari-hari, kesantunan tetap tercermin melalui pilihan kata dan cara penyampaian yang halus serta penuh hormat. Enam maksim kesantunan seperti kebijaksanaan, pujian, kerendahan hati, kemurahan hati, kecocokan, dan simpati ditemukan dalam berbagai interaksi sosial. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi perubahan penggunaan kata santun meliputi pengaruh media sosial, kurangnya pewarisan bahasa dari orang tua, pernikahan antar suku, minimnya pendidikan muatan lokal yang fokus pada praktik bahasa daerah, serta dominasi gaya komunikasi praktis. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam pelestarian nilai kesantunan budaya Jawa dan membuka ruang kajian lanjutan dalam konteks perubahan bahasa di masyarakat modern. Kata Kunci: Bahasa Jawa, kata santun, kesantunan, maksim kesantunan, masyarakat Jawa percakapan antarwarga, Abstract This study aims to describe the forms of polite language use in Javanese and the factors influencing its shift in daily conversations among residents of Bangun Seranten Village, Tebo Regency. This research employs a descriptive qualitative approach with data collection techniques including observation, in-depth interviews, and documentation. The findings reveal that polite expressions in Javanese are still maintained by a portion of the community, particularly in interactions with older individuals or in formal contexts. Although the use of ngoko (informal level) is more dominant in daily conversations, politeness remains evident through word choice and the respectful manner of delivery. The six maxims of politeness—tact, approbation, modesty, generosity, agreement, and sympathy—are found in various social interactions. Factors contributing to the shift in polite language use include the influence of social media, the decline of intergenerational language transmission, interethnic marriages, limited local language education, and the dominance of practical communication styles. This study contributes to the preservation of Javanese cultural values of politeness and opens avenues for further research on language change in modern social contexts. Keywords: “Javanese language, polite expressions, politeness, interpersonal conversation, politeness maxims, Javanese community”
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kesantunan Berbahasa, Bahasa Jawa, Maksim Kesantunan, Desa Bangun Seranten |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sasra Indo |
Depositing User: | IZZATIN NADA SYAM |
Date Deposited: | 15 Oct 2025 07:30 |
Last Modified: | 15 Oct 2025 07:30 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/86793 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |