Saputri, Restu Dian (2025) PERUBAHAN MAKNA TRADISI SELAPANAN BAYI MASYARAKAT JAWA PERUMAHAN PURI MASURAI 2 MUARO JAMBI 2011-2024. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
|
Text
SKRIPSI FUL DIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
|
|
Text
COVER SKRIPSI DIAN.pdf Download (205kB) |
|
|
Text
CamScanner 25-10-2025 17.50.pdf Download (223kB) |
|
|
Text
BAB 1 DIAN.pdf Download (478kB) |
|
|
Text
BAB 5 DIAN.pdf Download (289kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA DIAN.pdf Download (399kB) |
Abstract
Penelitian ini membahas Perubahan Makna Tradisi Selapanan Bayi Masyarakat Jawa Perumahan Puri Masurai 2 Muaro Jambi 2011-2024. Tradisi Selapanan bayi adalah tradisi yang dilaksanakan saat bayi berusia 35 hari. Biasanya melibatkan: pemberian nama secara simbolis, potong rambut pertama bayi, syukuran keluarga, ritual tertentu sesuai adat, doa bersama dan pemberian sedekah makanan. Tujuan penelitian adalah mengetahui prosesi tradisi Selapanan bayi masyarakat Jawa di Perumahan Puri Masurai 2, mengidentifikasi perubahan makna tradisi Selapanan bayi masyarakat Jawa di Perumahan Puri Masurai 2, dan mengetahui dampak perubahan makna tradisi Selapanan bayi masyarakat Jawa di Perumahan Puri Masurai 2. Penelitian ini menggunakan Metode Sejarah (Historical Method) yang meliputi Heuristik, Kritik Sumber, Interprestasi, dan Historiografi. Data Primer diperoleh melalui wawancara dan observasi secara langsung, dan Data Skunder diperoleh melalui studi pustaka (Library Reseach) dengan mempelajari dan mengkaji literasi yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan makna dalam tradisi Selapanan bayi masyarakat Jawa di Perumahan Puri Masurai 2 tradisi selapanan masih dilakukan, tetapi bentuknya berubah melalui dari prosesi adat lengkap hingga bentuk sederhana sehingga mengalami pergeseran ke arah modern dan religius (Islam) merupakan contoh nyata bagaimana budaya mengalami transformasi seiring waktu. Terdapat pergeseran makna dari syarat adat tradisi menjadi lebihi religius dan modern yang dipengaruhi oleh faktor globalisasi, perubahan pola pikir dan minimnya edukasi pada generasi muda. Serta menimbulkan Dampak Positif yaitu mempererat hubungan silaturahmi, melestarikan tradisi, dan penyesuaian zaman modern, dan Dampak Negatif yaitu meningkatnya sikap individualisme, hilangnya peran dukun bayi, dan menurunnya partisipasi masyarakat. Namun demikian, pada beberapa tahun terakhir tradisi Selapanan bayi mengalami perubahan dan kurangnya dalam upaya pelaksanaan tradisi. Oleh karena itu, pelestarian tradisi Selapanan bayi sebagai warisan dan identitas budaya lokal menjadi sangat penting untuk terus dilestarikan.
| Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Perubahan, Tradisi Selapanan Bayi, Masyarakat Jawa |
| Subjects: | L Education > L Education (General) L Education > LA History of education |
| Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
| Depositing User: | Saputri |
| Date Deposited: | 27 Oct 2025 04:28 |
| Last Modified: | 27 Oct 2025 04:28 |
| URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/87279 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
