Rifda, Syifa Athaya (2025) Simpuh Ruh3. RITUAL BESALE SEBAGAI BENTENG KESEHATAN KOMUNITAS ADAT DI ERA PRA-MEDIS.
|
Text
SsIisSimpuh_Ruh_Syifa_Athaya_Rifda_(5)_(AutoRecovered)[1] (AutoRecovered)2222222-1.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) |
|
|
Text
SIMPUH RUH.pdf Download (59kB) |
|
|
Text
Halaman Persetujuan .pdf Download (111kB) |
|
|
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (157kB) |
|
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (146kB) |
|
|
Text
Bab 1.pdf Download (370kB) |
|
|
Text
Bab IV.pdf Download (215kB) |
|
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (245kB) |
Abstract
ABSTRAK Syifa Athaya Rifda, 2025, Simpuh Ruh, Laporan Karya Seni Tari: Program Studi Seni Draman, Tari dan Musik, Jurusan Sejarah Seni dan Arkeologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi. Pembimbing I : Dra. Riswani, M.Sn Pembimbing II : Galuh Tulus Utama, S.Pd.,M.Sn. Penciptaan karya tari Simpuh Ruh terinspirasi dari upacara ritual pengobatan besale yang ada di Desa Skip, Kelurahan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Karya tari ini bertujuan untuk mengeksplorasi simbol-simbol dan nilai-nilai budaya yang ada pada ritual besale serta mengolahnya menjadi sebuah bentuk karya tari yang dipertunjukkan. Struktur dramatik karya tari Simpuh Ruh ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama menggambarkan kehidupan masyarakat Suku Anak Dalam yang hidup dengan damai dan tentram serta bergantung pada alam. Namun kedamaian itu terancam disaat salah satu masyarakat terkena penyakit magis. Bagian dua menghadirkan ketubuhan dukun pada saat prosesi ritual besale, dimana tubuh menjadi media pendukun antara roh leluhur dan manusia, serta menghadirkan masyarakat untuk ikut bergabung dalam ritual besale, Bagian tiga ialah menunjukan adanya perlawanan dan kesedihan antara dukun dan pasien yang melanggar aturan ritual, hingga akhirnya dukun dan penderita pun dijemput arwah roh leluhur. Hasil karya ini menunjukkan bahwa tari dapat menjadi media untuk mempresentasikan nilai tradisi, sekaligus sebagai sarana pelestarian budaya. Dengan demikian Simpuh Ruh tidak hanya menghadirkan aspek artistik pertunjukan, namun juga menyampaikan pesan tentang spiritual, dan konsekuensi kehidupan dalam tradisi Suku Anak Dalam. Kata Kunci : Simpuh Ruh, Ritual Besale, Suku Anak Dalam
| Type: | Article |
|---|---|
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Depositing User: | Rifda |
| Date Deposited: | 27 Oct 2025 07:10 |
| Last Modified: | 27 Oct 2025 07:10 |
| URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/87296 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
