PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM) PADA MODEL PEMBELAJARAN AREA DI TK KOTA JAMBI

LARASATI, NIKEN PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM) PADA MODEL PEMBELAJARAN AREA DI TK KOTA JAMBI. JURNAL PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM) PADA MODEL PEMBELAJARAN AREA DI TK KOTA JAMBI.

[img] Text
COVER.docx

Download (38kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (787kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (139kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (732kB)

Abstract

ABSTRAK Larasati, Niken. 2019. Pengembangan Modul Elektronik Berbasis Kearifan Lokal (Local Wisdom) pada Model Pembelajaran Area di TK Kota Jambi: Skripsi, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si., (II) Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I. Kata kunci: modul elektronik, kearifan lokal, model pembelajaran area Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemajuan teknologi yang berkembang pesat namun berbanding terbalik dengan kelestarian dari kearifan budaya lokal. Maka perlu suatu inovasi baru untuk menyeimbangkan keduanya dengan menggunakan modul elektronik berbasis kearifan lokal pada pembelajaran area. Modul elektronik dikembangkan oleh karena dari hasil survey melalui wawancara, seorang guru yang ada di Kota Jambi yaitu ‘RAS’ menyebutkan bahwa modul elektronik masih jarang ditemui dan digunakan terutama untuk pembelajaran yang berkaitan dengan kearifan lokal. Modul elektronik adalah rancangan pembelajaran yang disusun sedemikian rupa dan disajikan menggunakan gambar, video, musik, animasi dalam bentuk 3 Dimensi. Kearifan lokal adalah bentuk dari pengetahuan, keyakinan, pemahaman, wawasan yang menuntun perilaku manusia terhadap budaya dan diwariskan turun-temurun. Sedangkan model pembelajaran area adalah pembelajaran yang dilakukan pada area-area yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan minat anak. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau R&D (Research and Development). Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development Or Production, Implementation Or Delivery, and Evaluation). Untuk kelayakan modul elektronik ini divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Validasi materi dan media dilakukan hingga tahap II, skor yang diperoleh dari validasi materi tahap I berjumlah 47 persentasenya 78,33% dikategorikan “Baik” sedangkan pada tahap II diperoleh skor 55 pesentasenya 91,66% dikategorikan ”Sangat Baik”. Proses validasi media tahap I diperoleh skor 39 persentasenya 65% dikategorikan “Baik”, hasil validasi tahap II diperoleh skor 55 persentasenya 91,66% dikategorikan “Sangat Baik”, artinya modul elektronik sudah layak untuk diuji cobakan. Subjek uji coba dalam penelitian ini terdiri dari 63 responden, yaitu 30 orang mahasiswa PG-PAUD FKIP Unja diperoleh jumlah skor 2.584 persentasenya 86,13% dikategorikan “Sangat Baik”, kemudian 3 orang Dosen PG-PAUD FKIP Unja diperoleh jumlah skor 237 persentasenya 79% dan dikategorikan “Baik”, selanjutnya yaitu 30 orang guru di Kota Jambi diperoleh skor sebanyak 2.526 persentasenya 84,2% dikategorikan “Sangat Baik”. Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket pada subjek penelitian untuk mengetahui penilaian positif terhadap produk yang dikembangakan, kemudian data dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa respon positif yang dihasilkan dari 2 orang validator dan 63 responden tersebut produk modul elektronik berbasisk kearifan lokal pada model pembelajaran area di TK Kota Jambi dinyatakan layak untuk dikembangkan.

Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: NIKEN LARASATI
Date Deposited: 25 Jul 2019 06:16
Last Modified: 25 Jul 2019 06:16
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/8775

Actions (login required)

View Item View Item