HIKMAH, NUR (2019) FLUKTUASI POPULASI Trips (Thysanoptera) DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK BIJI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.)Urb.) PADA PERTANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) DI KEBUN MASYARAKAT TANI KOTA JAMBI SEBAGAI BAHAN AJAR MATERI ENTOMOLOGI. JURNAL FLUKTUASI POPULASI Trips (Thysanoptera) DENGAN PEMBERIAN EKSTRAK BIJI BENGKUANG (Pachyrhizus erosus (L.)Urb.) PADA PERTANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) DI KEBUN MASYARAKAT TANI KOTA JAMBI SEBAGAI.
![]() |
Text
COVER.docx Download (48kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.docx Download (411kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.docx Download (23kB) |
![]() |
Text
BAB I.docx Download (22kB) |
![]() |
Text
BAB V.docx Download (18kB) |
Abstract
ABSTRAK Hikmah, Nur. 2019. Fluktuasi Populasi Trips (Thysanoptera) dengan Pemberian Ekstrak Biji Bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)Urb.) pada Pertanaman Cabai (Capsicum annum L.) di Kebun Masyarakat Tani Kota Jambi Sebagai Bahan Ajar Materi Entomologi: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Dra. Hj. Asni Johari, M.Si., (II) Dra. Hj. Muswita, M.Si. Kata kunci: fluktuasi, trips, biji bengkuang, cabai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies Trips yang ditemukan pada tanaman cabai dan mengetahui fluktuasi populasi Trips. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 – Mei 2019 di Laboratorium Instrumen dan Tugas Akhir Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi, Laboratorium Hama dan Penyakit Fakultas Pertanian Universitas Jambi, Laboratorium Dasar dan Terpadu Universitas Jambi dan di Kebun Masyarakat Tani Kota Jambi. Data penelitian diperoleh dengan cara menghitung Trips yang didapat pada bunga cabai kemudian diidentifikasi. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kontrol dan perlakuan. Pada kelompok perlakuan diberikan ekstrak biji bengkuang 1% sedangkan kelompok kontrol diberikan aquades. Kemudian data di analisis menggunakan Uji Independent T-Test. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok kontrol ditemukan jumlah spesies tertinggi yaitu M. usitatus (301 ekor) dan jumlah spesies terendah yang ditemukan adalah Haplothrips sp. (210 ekor) sedangkan pada kelompok perlakuan 1% ditemukan jumlah spesies tertinggi yaitu T. parvispinus (236 ekor) dan jumlah spesies terendah yang ditemukan adalah M. usitatus (196 ekor). Berdasarkan data pengamatan yang telah diuji menggunakan Uji Independent Sample T Tes diperoleh nilai sig. (2-tailed) atau p-value = 0,044/2 = 0,022 < 0,05 maka H0 ditolak atau menerima H1. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan teruji oleh data, sehingga disimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji bengkuang lebih baik dibandingkan dengan pemberian aquades (kontrol). Hasil penelitian menujukkan bahwa terjadinya fluktuasi populasi Trips disebabkan oleh penggunaan insektisida nabati biji bengkuang. Biji bengkuang dapat dijadikan bahan dasar pembuatan insektisida nabati karena bahan aktif rotenon yang bersifat racun bagi serangga. Dari hasil penelitian disarankan adanya penelitian lebih lanjut mengenai jenis serangga lain dengan konsentrasi ekstrak yang berbeda.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > Q Science (General) Q Science > QR Microbiology |
Depositing User: | NUR HIKMAH |
Date Deposited: | 17 Dec 2019 03:25 |
Last Modified: | 17 Dec 2019 03:25 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/9904 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |