Handayani, Septri (2019) PENGARUH BERBAGAI DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA TANAH GAMBUT SEBAGAI BAHAN PENGAYAAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN. JURNAL PENGARUH BERBAGAI DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) TERHADAP PERTUMBUHAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA TANAH GAMBUT SEBAGAI BAHAN PENGAYAAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (211kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (878kB) |
![]() |
Text
DAFTAR ISI.pdf Download (231kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (305kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (183kB) |
Abstract
ABSTRAK Handayani, Septri. 2019. Pengaruh Berbagai Dosis Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Terhadap Pertumbuhan Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Pada Tanah Gambut Sebagai Bahan Pengayaan Praktikum Fisiologi Tumbuhan: Skripsi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Dr.UpikYelianti, M.S (II) Dra.Hj.Muswita, M.Si Kata Kunci : cabai rawit, fungi mikoriza arbuskula, tanah gambut Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) terhadap perkecambahan benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di tanah gambut. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca Pendidikan Biologi pada Januari-Juni 2019. Data yang diperoleh berupa data tinggi tanaman cabai rawit (cm), jumlah daun (helai), dan persentase kolonisasi akar (%). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Anova), jika Fhitung > Ftabel maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multi Range Test (DMRT) pada taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis FMA berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit. Hal ini terlihat pada parameter tinggi tanaman dengan rata-rata 22 cm dan pemberian FMA juga berpengaruh terhadap jumlah daun dengan kisaran rata-rata 10 helai dan pemberian berbagai dosis juga menunjukkan pengaruh nyata terhadap persentase kolonisasi pada akar tanaman cabai rawit dengan kisaran 48-70% (kategori tinggi). Dari hasil penelitian ini disarankan agar menggunakan dosis FMA 15 g untuk mendapatkan hasil yang baik. Di samping itu, diharapkan lebih selektif dalam pemilihan benih yang digunakan dan disarankan untuk peneliti selanjutnya melaksanakan uji terhadap pengukuran pH tanah yang akan dijadikan objek penelitian.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) Q Science > Q Science (General) Q Science > QR Microbiology |
Depositing User: | SEPTRI HANDAYANI |
Date Deposited: | 20 Dec 2019 03:04 |
Last Modified: | 20 Dec 2019 03:04 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/9983 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |