Ardian, Rifky (2025) Perencanaan Jalur Interpretasi WIsata Alam Air Terjun Mahau di Kawasan KPHP Tanjung Jabung Barat Unit XVI Provinsi Jambi. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
|
Text
ABSTRAK.pdf Download (184kB) |
|
|
Text
COVER.pdf Download (8kB) |
|
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (104kB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (197kB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (6kB) |
|
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (132kB) |
|
|
Text
FULL SKRIPSI.pdf Download (1MB) |
Abstract
Jalur interpretasi dalam wisata alam memiliki peran penting dalam memberikan pengalaman yang lebih bermakna bagi pengunjung. Konsep interpretasi membedakan wisata alam dari jenis wisata lainnya, karena tidak hanya berfokus pada aspek rekreasi tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap lingkungan. Air Terjun Mahau di Desa Sungai Penoban , Kecamatann Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merupakan salah satu destinasi yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai jalur interpretasi. Keasrian alamnya, Keberagaman flora dan fauna, serta fenomena alam yang unik menjadikan kawasan ini menarik bagi wisatawan yang mencari pengalaman lebih sekedar menikmati pemandangan. Berbagai jenis tumbuhan seperti bambu (Bambusa), rangkong badak (Buceros rhinoceros), bunglon (Calotes), pelatuk (Dryocopus javensis) memperkaya nilai ekologis kawasan ini. Selain itu, peran masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian lingkungan turut menjadi bagiam penting dalam daya tarik wisata. Agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal, diperlukan perencanaan jalur interpretasi yang mempertimbangkan aspek kenyamanan, keamanan, serta kemudahan akses bagi pengunjung. Dengan adanya jalur interpretasi yang terstruktur, wisatawan tidak hanya dapat menikmati keindahan alam, tetapi juga memperoleh wawasan lebih luas mengenai ekosistem dan budaya lokal. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyusun perencanaan jalur interpretasi di kawasan Air Terjun Mahau guna meningkatkan pengalaman wisata serta mendukung upaya pelestarian lingkungan dan budaya setempat. Penelitian ini dilakukan pada Februari hingga Mei tahun 2024 di Kawasan Wisata Air Terjun Mahau, Desa Sungai Penoban, Kabupaten Tanjun Jabung Barat, Provinsi Jambi. Metode yang digunakan mencakup observasi lapangan, wawancara, dan survei kuesioner. Observasi dilakukan dengan mendokumentasikan jalur wisata, flora, fauna, kebudayaan, serta fenomena alam yang menarik. Penggunaan GPS dimanfaatkan untuk menentukan koordinat objek yang berpotensi menjadi daya tarik interpretasi. Pengamatan flora dan fauna mencakup verifikasi jenis yang ditemukan, terutama yang bersifat endemik atau memiliki nilai konservasi. Wawancara dilakukan terhadap pengunjung menggunakan metode accidental sampling, sementara wawancara dengan pengelola setempat bertujuan untuk menggali informasi tentang kebijakan pengelolaan serta kondisi sosial budaya kawasan wisata. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk merancang jalur interpretasi yang mempertimbangkan potensi wilayah, kebutuhan pengunjung, serta keberlanjutan ekosistem. Perencanaan jalurinterpretasi difokuskan pada aspek keamanan, aksesibilitas, serta daya tarik visual, dengan memperhitungkan tingkat kemiringan jalur dan fasilitas pendukung. Hasil analisis dipetakan menggunakan perangkat lunak ArcGIS guna menghasilkan peta interpretasi digital sebagai panduan bagi pengelola dalam pengembangan ekowisata berbasis konservasi.
| Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Two Stay Two Stray, Jigsaw, Argumentasi, dan Hidrolisis Garam |
| Subjects: | L Education > L Education (General) |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Kehutanan |
| Depositing User: | Ardian |
| Date Deposited: | 06 Nov 2025 04:12 |
| Last Modified: | 06 Nov 2025 04:12 |
| URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/87508 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
