Struktur Fisik Sajak Bertema Perjuangan dalam Antalogi Puisi Menenun Rinai Hujan Sebagai Alternatif Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA

Isnaini, Lisa (2021) Struktur Fisik Sajak Bertema Perjuangan dalam Antalogi Puisi Menenun Rinai Hujan Sebagai Alternatif Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Skripsi Full Teks.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)
[img] Text
Halaman Judul.pdf

Download (51kB)
[img] Text
halaman persetujuan.pdf

Download (4MB)
[img] Text
BAB I-dikonversi.pdf

Download (126kB)
[img] Text
BAB V-dikonversi.pdf

Download (50kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA-dikonversi.pdf

Download (158kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur fisik pada sajak bertema perjuangan yang terdapat dalam antologi Menenun Rinai Hujan sebagai alternatif bahan ajar Bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode formal dan deskriptif analisis. Sumber data adalah buku antologi Menenun Rinai Hujan dan data yang digunakan adalah sepuluh puisi bertema perjuangan. Teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan ketekunan pengamatan. Tekhnik analisis data yang dilakukan yakni, (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Struktur fisik yang ditemukan dalam ke sepuluh puisi yang telah di analisis ialah, dari sepuluh puisi tersebut hampir semua tipografi yang digunakan adalah tidak beraturan, hanya tiga puisi yang memiliki tipografi teratur yaitu, Daur, Harapan Pilu, Labil Perjuangan, Mimpi yang Berlari. Diksi yang ditemukan dalam kesepuluh puisi tersebut sangat beragam, namun diksi yang paling banyak ditemukan ialah dalam puisi Wiji: Yang Lantang dan Yang Hilang dan Genangan di Pelupuk Rasmi. Imaji yang paling dominan dari kesepuluh puisi tersebut adalah imaji penglihatan dan pendengaran. Sedangkan kata kongkret paling banyak ditemukan dalam puisi Daur dan Kepada Puisi dan Segala Yang di Rahasiakannya. Majas yang paling banyak ditemukan ialah majas personifikasi dan majas hiperbola. Rima yang paling banyak di digunakan ialah rima awal dan rima akhir dengan persamaan bunyi /a/, /i/, dan /u/ dan ritma yang digunakan kesepuluh puisi tersebut ialah jambe. (2) Sesuai dengan Prinsip Depdiknas (2006) Hasil penelitian ini sudah sesuai dengan ketiga prinsip tersebut, sehingga dapat dijadikan sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran Bahasa Indonesia apresiasi sastra di SMA pada Kurikulum 2013 kelas X/Semester Genap pada Kompetensi Dasar (KD) 3.17 yaitu menganalisis unsur pembangun puisi. Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu referensi mengulas atau member penilaian baik buruknya karya sastra sebagai bahan ajar puisi di sekolah yang berkaitan dengan unsur pembangun puisi.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sasra Indo
Depositing User: LISA ISNAINI
Date Deposited: 18 Feb 2021 04:20
Last Modified: 18 Feb 2021 04:20
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/16393

Actions (login required)

View Item View Item