Titania, Riska (2021) PENERAPAN EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUE (EFT) UNTUK MENGHILANGKAN SCOLECIPHOBIA PADA SISWA DI MAN 2 KABUPATEN TEBO. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
cover.pdf Download (120kB) |
![]() |
Text
1ABSTRAK.pdf Download (89kB) |
![]() |
Text
3DAFTAR ISI.pdf Download (101kB) |
![]() |
Text
4BAB I.pdf Download (234kB) |
![]() |
Text
7BAB IV.pdf Download (485kB) |
![]() |
Text
8BAB V.pdf Download (18kB) |
![]() |
Text
9DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (96kB) |
Abstract
Titania, Riska. 2021. Penerapan Emotional Freedom Technique (EFT) Untuk Menghilangkan Scoleciphobia Pada Siswa Di MAN 2 Kabupaten Tebo: Skripsi, Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (1). Dr. Drs. Akmal Sutja, M. Pd., (2) Rully Andi Yaksa, S. Pd., M. Pd., Kata kunci : Teknik Emotional Freedom Technique (EFT), Scoleciphobia Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan scoleciphobia (fobia cacing) atau dalam bahasa sederhananya rasa takut yang berlebihan terhadap cacing dengan menggunakan teknik Emotional Freedom Technique (EFT) yang dilakukan melalui setting konseling individual di kelas XI MIA 2 MAN 2 Kabupaten Tebo. Penelitian ini dilakukan di MAN 2 Kabupaten Tebo pada Desember 2020 s.d Januari 2021. Data awal penelitian diperoleh observasi langsung dengan membawakan cacing kehadapan konseli dan melalui penyebaran lembar SGS terhadap siswa yang mengalami scoleciphobia serta lembar observasi sebagai data evaluasi proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil siklus yang dilakukan yakni penerapan teknik EFT untuk menghilangkan rasa takut terhadap cacing (scoleciphobia) efektif pada siklus 3 dengan total persentase ketakutan mencapai 0%. Menggunakan cara yang efektif yaitu: Set-up: 1) meminta konseli untuk memperhatikan dengan seksama video cacing yang disajikan. 2) Menganalisa belief, gejala dan perilaku konseli selama menonton video. 3) Membawa cacing ke hadapan konseli. 4) Memberikan contoh kepada konseli cara memegang cacing. 5) Meminta konseli untuk memegang cacing. 6) Meminta konseli mengisi lembar SGS sesuai dengan gejala dan perilaku yang muncul saat dihadapkan dengan cacing. 7) Mengukur scoleciphobia mengunakan lembar SGS/SUD yang telah diisi oleh konseli. 8) Memastikan konseli benar-benar memiliki keinginan untuk menghapuskan permasalahan. 9) Membuat kalimat afirmasi untuk digunakan pada setiap titik pengetokan tapping dengan berpedoman kepada lembar SGS yang telah diisi oleh konseli dengan menambahkan kata sisa di setiap kalimat afirmasi. 10) Meminta anggota bebaskan tubuh dari benda yang menggangu penyadapan seperti benda yang mengandung magnet dan arus listrik. 11) Memberi simulasi tapping atau titik meridian kepada konseli. 12) Melakukan tapping sambil memandu konseli mengucapkan kalimat afirmasi. 13). Kembali menghadirkan cacing kehadapan konseli dan meminta konseli untuk kembali memegangnya. 15) Meminta klien kembali mengukur intensitas dengan membandingkan lembar SGS/SUD yang dirasakan sekarang dengan kondisi sebelum diberikan tapping afirmasi. 16) Membandingkan lembar SGS yang telah di ukur untuk merancang hasil seberapa % permasalah yang telah teratasi.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Bimbingan dan Konseling |
Depositing User: | Riska Titania |
Date Deposited: | 06 Jul 2021 07:03 |
Last Modified: | 06 Jul 2021 07:03 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/21950 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |