UJI AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK DAUN NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) TERHADAP MENCIT YANG DIINDUKSI PARACETAMOL

Yosmarina, Ririn (2021) UJI AKTIVITAS HEPATOPROTEKTOR EKSTRAK DAUN NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) TERHADAP MENCIT YANG DIINDUKSI PARACETAMOL. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text Draft Skripsi Ririn Yosmarina (F1F117016).FIX.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text cover.pdf Download (174kB)
	Text Persetujuan dan pengesahan .pdf Download (3MB)
	Text Abstrak.pdf Download (537kB)
	Text Bab I.pdf Download (445kB)
	Text Bab V.pdf Download (95kB)
	Text Daftar Pustakaa.pdf Download (1MB)

Abstract

Hati ialah organ paling besar pada tubuh manusia. Ada tiga fungsi dasar hati yaitu sebagai tempat membentuk dan mengekskresikan empedu, berperan sebagai metabolisme yang berkaitan dengan protein, lemak, dan karbohidrat serta menyingkirkan benda asing di dalam darah dan menyaring darah. Potensi yang paling besar dalam kerusakan hati dapat ditanggulangi dengan memberi senyawa selaku hepatoprotektor. Hepatoprotektor secara alami dapat ditemui pada tumbuhan yang terkandung senyawa antioksidan didalamnya, salah satunya yaitu daun nanas. Tujuan riset ini ialah untuk mengetahui aktivitas dan dosis terbaik dari ekstrak etanol daun nanas sebagai hepatoprotektor pada mencit yang diinduksi paracetamol. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pendekatan post-test only control group design. Mencit dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, tiap kleompok terdiri dari 5 ekor mencit. Tiap perlakuan terdiri dari kelomopok K- (Na CMC 0,5% dan paracetamol 250 mg/kgBB), K+ (curcuma 260 mg/kgBB), P1 (dosis ekstrak 150 mg/kgBB), P2 (dosis ekstrak 300 mg/kgBB), dan P3 (dosis esktrak 450 mg/kgBB). Setiap masing-masing kelompok diberi perlakuan selama 7 hari kemudian setiap masing-masing kelompok diberikan induksi paracetamol (250 mg/kgBB) pada jam ke-24 setelah perlakuan yang terakhir. Setelah 24 jam pemberian paracetamol diperiksa kadar sgpt-sgot mencit, makroskopis organ hati mencit, Hepatosomatic Index dan histopatologinya. Pengukuran kadar nilai SGPT dan SGOT serum mencit yang dilakukan secara enzimatis dengan menggunakan spektrofotometer BTS 350, sedangkan histopatologi organ hati mencit yang diamati dengan menggunakan 5 lapang pandang bersadasarkan system skoring manja roenigk dengan menggunakan mikroskop. Data hasil penelitian kualitatif kandungan metabolit sekunder dan makroskopis organ hati dianalisis secara deskriptif, sedangkan nilai SGPT-SGOT, Hepatosomatic Index (HIS), dan hasil skoring dianalisa dengan menggunakan SPSS ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil pengataman secara deskriptif memperlihatkan bahwa ekstrak daun nanas terkandung senyawa fenolik, alkaloid, flavonoid, steroid dan tanin. Kemudian hasil makroskopis organ hati menunjukkan bahwa dosis ekstrak kelompok K- mengalami perubahan warna yaitu berwarna pucat dan terdapat bintik-bintik sedangkan kelompok P1 mengalami perubahan warna saja yaitu berwarna pucat yang artinya organ hati mencit kelompok K- dan P1 mengalami kondisi yang abnormal. Sedangkan kelompok K+, P2 dan P3 memiliki kondisi organ hati yang normal karena memiliki organ hati berwarna merah kecoklatan dengan permukaan yang licin. Sedangkan untuk hasil SGPT-SGOT, Hepatosomatic Index dan hasil skoring menunjukkan bahwa kelompok P1, P2 dan P3 mampu menurunkan kadar SFPT-SGOT, bobot hati relatif dan hasil skoring organ hati meskipun pada kelompok P1 dan P2 belum mampu menunrukan sampai mencapai kadar normal. Dengan demikian kesimpulannya bahwa ekstrak etanol daun nanas mempunyai aktivitas sebagai hepatoprotektor dan dosis yang paling efektif adalah dosis 450 mg/kgBB.

Type:	Thesis (S1)
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Farmasi
Depositing User:	Yosmarina
Date Deposited:	14 Oct 2021 03:25
Last Modified:	14 Oct 2021 03:25
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/27083

Actions (login required)

View Item