Indikasi Ritual Keagamaan Masyarakat Sumatra Kuno: Kajian Epigrafi pada Koleksi Prasasti Timah Rumah Menapo Jambi

Wadhah, Altahira (2024) Indikasi Ritual Keagamaan Masyarakat Sumatra Kuno: Kajian Epigrafi pada Koleksi Prasasti Timah Rumah Menapo Jambi. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text ABSTRAK.pdf Download (9kB)
	Text BAB I.pdf Download (291kB)
	Text BAB V.pdf Download (188kB)
	Text COVER.pdf Download (45kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (249kB)
	Text SKRIPSI ALTAHIRA WADHAH.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Prasasti timah koleksi Rumah Menapo Jambi yang dibahas dalam penelitian ini disebut sebagai Prasasti Timah RM 10 dan RM 17. Kedua prasasti ini telah diteliti oleh Andhifani (2018), Griffths (2018), dan Tim Tejowasono (2019). Permasalahan yang dibahas adalah alih aksara dan alih bahasa serta mengenai kronologi, geografi, biografi, dan kejadian serta kedudukan kedua prasasti timah. Teori yang digunakan adalah teori Boechari (2018) dan metode penelitian yang diterapkan adalah metode epigrafi dan arkeologi. Berdasarkan pembacaan ulang terhadap kedua prasasti ditemukan perbedaan dari pembacaan terdahulu. Aksara yang digunakan adalah aksara Sumatra Kuno dengan bahasa Melayu Kuno dan Sanskerta. Berdasarkan hasil interpretasi data bahwa Prasasti Timah RM 10 berasal dari abad ke XIV M dan merupakan prasasti mantra. Sedangkan, Prasasti Timah RM 17 berasal dari abad ke-X-XV M dan merupakan jenis prasasti sima. Berdasarkan kedudukannya, kedua prasasti timah lahir di bawah pengaruh pemerintahan Adityawarman ataupun setelahnya dan diadaptasi oleh masyarakat yang dekat dengan lingkungan agama mengingat lokasi penemuannya berada di Kawasan Situs Percandian Muarajambi. Kata Kunci: Prasasti, Timah, Mantra, Sima, dan Interpretasi Data ABSTRACT The tin inscriptions from Rumah Menapo Jambi collection discussed in this research are referred to as RM 10 and RM 17 tin inscriptions. These two inscriptions have been researched by Andhifani (2018), Griffths (2018), and Tim Tejowasono (2019). The issues discussed are transliteration and translation as well as chronology, geography, biography, and the occurrence and position of the two tin inscriptions. The theory used is Boechari's theory (2018) and the research methods applied are epigraphic and archaeological methods. Based on a re-reading of the two inscriptions, differences were found from the previous reading. The script used is the Old Sumatran script with Old Malay and Sanskrit language. Based on the results of data interpretation, the RM 10 tin inscription originates from the XIV century AD and is a mantra inscription. Meanwhile, the RM 17 tin inscription originates from the X-XV century AD and is a type of sima inscription. Based on their position, the two tin inscriptions were born under the influence of Adityawarman's government or later and were adapted by people who were close to the religious environment considering that the location of their discovery was in the Muarajambi Temple Site Area. Keywords: Inscriptions, Tin, Mantra, Sima, and Data Interpretation

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Prasasti, Timah, Mantra, Sima, dan Interpretasi Data
Subjects:	C Auxiliary Sciences of History > CN Inscriptions. Epigraphy.
Divisions:	Fakultas Ilmu Budaya > Arkeologi
Depositing User:	Wadhah
Date Deposited:	25 Mar 2024 07:11
Last Modified:	05 Jul 2024 09:46
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/62370

Actions (login required)

View Item