Nanda, Dwioktaria (2025) Hubungan Aktivitas Fisik, Status Gizi dan Lama Menstruasi dengan Kejadian Dismenor Primer pada Karyawati di Pusat Perbelanjaan Ramayana Kota Jamb. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (48kB) |
![]() |
Text
Surat Persetujuan dan Surat Pengesahan.pdf Download (2MB) |
![]() |
Text
SKRIPSI DWIOKTARIA NANDA.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (131kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (49kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (69kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (144kB) |
Abstract
Latar Belakang: Dismenore adalah nyeri perut bagian bawah yang sering dialami wanita, termasuk karyawati usia subur. Faktor-faktor seperti aktivitas fisik, status gizi, dan durasi menstruasi dapat mempengaruhi kejadian dismenore. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara ketiga faktor tersebut dengan kejadian dismenore pada karyawati di Pusat Perbelanjaan Ramayana Kota Jambi. Metode: Penelitian ini yaitu jenis kuantitatif dengan desain cross sectional ini melibatkan 56 karyawati yang dipilih melalui total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawati dengan aktivitas fisik ringan lebih banyak mengalami dismenore (89,7%), karena aktivitas fisik yang minim mempengaruhi sirkulasi darah dan menyebabkan nyeri saat haid. Sebanyak 90,6% karyawati dengan status gizi tidak normal mengalami dismenore, baik karena kekurangan gizi atau penumpukan lemak. Lama menstruasi tidak berpengaruh terhadap dismenore, karena nyeri haid tidak dipengaruhi oleh durasi menstruasi. Hanya aktivitas fisik (p-value=0,002) dan status gizi (p-value=0,000) yang memiliki hubungan signifikan dengan dismenore. Kesimpulan: aktivitas fisik dan status gizi berhubungan dengan dismenore, sementara lama menstruasi tidak. Diharapkan karyawati menjaga pola makan dan melakukan aktivitas fisik untuk mengurangi nyeri haid. Background: Dysmenorrhea is lower abdominal pain often experienced by women, including female employees of childbearing age. Factors like physical activity,nutritional status, and menstrual duration can affect the incidence of dysmenorrhea. This study aims to determine the relationship between these factors and dysmenorrhea among female employees at the Ramayana Shopping Center in Jambi City. Method: The quantitative, cross-sectional study involved 56 female employees selected through total sampling, with data collected via a questionnaire and analyzed using the chi-square test. The results : showed that 89.7% of female employees with light physical activity experienced dysmenorrhea, as minimal activity affects blood circulation and causes menstrual pain. Additionally, 90.6% of those with abnormal nutritional status experienced dysmenorrhea, due to either malnutrition or fat accumulation. The duration of menstruation did not affect dysmenorrhea, as pain was not influenced by the length of menstruation. Only physical activity (p-value = 0.002) and nutritional status (p-value = 0.000) showed a significant relationship with dysmenorrhea. Conclusion: In conclusion, physical activity and nutritional status are linked to dysmenorrhea, while menstrual duration is not. Female employees are encouraged to maintain a balanced diet and engage in physical activity to alleviate menstrual pain.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Primary Dysmenorrhea, Physical Activity, Nutritional Status, Menstrual Duration, Female Employees |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat |
Depositing User: | Nanda |
Date Deposited: | 20 Mar 2025 02:51 |
Last Modified: | 26 Aug 2025 02:05 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/76539 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |