ANALISIS PERGESERAN KUALITAS HASIL PRODUKSI DI PT WIRAKARYA SAKTI DENGAN METODE INDIVIDUAL-MOVING RANGE (I-MR) DAN CUMULATIVE SUM FAST INITIAL RESPONSE (CUSUM FIR)

Hadiati, Ramayani Nur (2025) ANALISIS PERGESERAN KUALITAS HASIL PRODUKSI DI PT WIRAKARYA SAKTI DENGAN METODE INDIVIDUAL-MOVING RANGE (I-MR) DAN CUMULATIVE SUM FAST INITIAL RESPONSE (CUSUM FIR). S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text ABSTRAK.pdf Download (129kB)
	Text BAB I.pdf Download (205kB)
	Text BAB V.pdf Download (188kB)
	Text COVER.pdf Download (79kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (173kB)
	Text FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (6MB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (420kB)

Abstract

Pengendalian kualitas merupakan aspek fundamental dalam setiap industri manufaktur yang bertujuan untuk menjaga konsistensi dan standar hasil produksi. PT Wirakarya Sakti sebagai pemasok utama bahan baku kayu untuk PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industries di Provinsi Jambi menghadapi tantangan dalam mempertahankan stabilitas produksi hariannya untuk mencapai target 1.044,82 ton. Berdasarkan analisis terhadap 245 data hasil produksi selama periode Mei hingga Desember 2024, ditemukan bahwa 121 data (49,4%) menunjukkan produksi di bawah target, sementara 124 data (50,6%) berada di atas target. Ketidakstabilan ini menimbulkan berbagai dampak negatif dalam rantai pasokan. Metode Individual-Moving Range (I-MR) menjadi pilihan yang tepat untuk mendeteksi ketidakstabilan dengan pergeseran besar. Sebagai pengembangan dari metode konvensional, Cumulative Sum (CUSUM) dengan Fast Initial Response (FIR) menawarkan pendekatan yang lebih sensitif untuk mendeteksi pergeseran kecil pada hasil produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode I-MR dan CUSUM FIR dalam mendeteksi pergeseran kualitas hasil produksi di PT Wirakarya Sakti serta membandingkan sensitivitas kedua metode tersebut. Data yang digunakan adalah data hasil produksi harian PT Wirakarya Sakti, Camp Distrik II, periode Mei hingga Desember 2024. Hasil penerapan metode I-MR menunjukkan adanya fluktuasi signifikan dengan rata-rata produksi untuk I-Chart sebesar 1078,13 ton dan rata-rata moving range untuk MR-Chart sebesar 229,57 ton. Peta kendali I-MR memperlihatkan adanya fluktuasi yang cukup signifikan pada hasil produksi, dengan beberapa titik mendekati atau bahkan melampaui batas kendali atas, yang mengindikasikan adanya variasi yang tidak terkendali. Metode CUSUM FIR diterapkan menggunakan dua nilai target berbeda: target perusahaan (1044,82 ton) dan rata-rata data historis (1262,77 ton). Pada target perusahaan, ketidakterkendalian terdeteksi pada periode ke-98 (C_i^-) dan periode ke-164 (C_i^+). Sementara dengan target berdasarkan rata-rata historis, ketidakterkendalian terdeteksi sejak periode ke-2 (C_i^-), mengindikasikan adanya masalah sistematis pada awal periode pengamatan. Dibandingkan I-MR, CUSUM FIR lebih sensitif terhadap pergeseran kecil dengan time to signal lebih cepat dan informasi arah pergeseran yang lebih detail. Sedangkan I-MR lebih sensitif terhadap pergeseran besar dan memiliki time to signal yang lebih lambat. Disarankan dilakukan evaluasi berkala terhadap titik-titik kritis untuk menjaga stabilitas produksi. Quality control is a fundamental aspect in every manufacturing industry that aims to maintain consistency and standards of production results. PT Wirakarya Sakti as the main supplier of wood raw materials for PT Lontar Papyrus Pulp and Paper Industries in Jambi Province faces challenges in maintaining the stability of its daily production to achieve the target of 1,044.82 tons. Based on an analysis of 245 production data for the period May to December 2024, it was found that 121 data (49.4%) showed production below the target, while 124 data (50.6%) were above the target. This instability caused various negative impacts in the supply chain. The Individual-Moving Range (I-MR) method is an appropriate choice to detect instability with large shifts. As an extension of the conventional method, Cumulative Sum (CUSUM) with Fast Initial Response (FIR) offers a more sensitive approach to detect small shifts in production output. This study aims to analyze the application of the I-MR and CUSUM FIR methods in detecting shifts in the quality of production results at PT Wirakarya Sakti and compare the sensitivity of the two methods. The data used is the daily production data of PT Wirakarya Sakti, Camp District II, from May to December 2024. The results of applying the I-MR method show significant fluctuations with an average production for I-Chart of 1078.13 tons and an average moving range for MR-Chart of 229.57 tons. The I-MR control map shows significant fluctuations in production results, with some points approaching or even exceeding the upper control limit, indicating uncontrolled variation. The CUSUM FIR method was applied using two different target values: the company target (1044.82 tons) and the average historical data (1262.77 tons). At the company target, uncontrollability was detected at period 98 (C_i^-) and period 164 (C_i^+). While with targets based on historical averages, uncontrollability was detected from the 2nd period (C_i^-), indicating a systematic problem at the beginning of the observation period. Compared to I-MR, CUSUM FIR is more sensitive to small shifts with faster time to signal and more detailed information on shift direction. Whereas I-MR is more sensitive to large shifts and has a slower time to signal. Periodic evaluation of critical points is recommended to maintain production stability.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Cumulative Sum Fast Initial Response, Individual Moving Range, Kualitas Hasil Produksi, Statistical Quality Control
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Sains dan Teknologi > Matematika
Depositing User:	HADIATI
Date Deposited:	02 Jun 2025 04:47
Last Modified:	02 Jun 2025 04:47
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/78888

Actions (login required)

View Item