Ningtyas, Kesuma Diah (2021) TRADISI SELOKO DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KOTA JAMBI 1991-2020. S1 thesis, Universitas Jambi.
This is the latest version of this item.
![]() |
Text
SKRIPSI DIAH KESUMA FULL.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
COVER DIAH.pdf Download (205kB) |
![]() |
Text
HALAM PERSTUJUAN DAN PENGESAHAN.pdf Download (645kB) |
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (184kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (363kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (195kB) |
![]() |
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (302kB) |
Abstract
ABSTRAK Ningtyas, Kesuma Diah. 2020. Tradisi Seloko Dalam Adat Perkawinan Masyarakat Kota Jambi 1991-2020. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing (1) Drs. Budi Purnomo, M.Hum, M.Pd (2) Isrina Siregar, S.Pd., M.Pd. Kata Kunci: Tradisi, adat, Seloko, Masyarakat Kota Jambi Kota Jambi adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus merupakan ibu kota dari Provinsi Jambi. Kota Jambi yang sebagian besar dihuni oleh masyarakat melayu memiliki berbagai macam tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat melayu jambi, salah satunya yaitu tradisi seloko. Seloko Melayu Jambi merupakan nasihat yang disampaikan dari mulut ke mulut secara turun-temurun tanpa diketahui siapa pengarangnya. Ajaran / petuah, dan pesan-pesan tersebut disampaikan dengan bahasa rakyat yang menarik agar masyarakat Melayu Jambi dapat hidup berdampingan secara damai dan menghargai alam serta pencipta-Nya. Tradisi seloko ini juga digunakan dalam berbagai upacara adat seperti upacara perkawinan, dalam upacara perkawinan ini seloko digunakan sebagai media atau alat komunikasi masyarakat melayu jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui : 1. Sejarah lahirnya tradisi seloko dalam adat perkawinan. 2. Tata Cara tradisi seloko dalam adat perkawinan. 3. Nilai-nilai yang terkandung dalam seloko adat perkawinan. Metode yang digunakan dalam penelitian sejarah yang meliputi: Heuristik atau pengumpulan sumber, Kritik sumber atau penilaian terhadap sumber Interprestasi atau penafsiran terhadap sumber, dan Historiografi. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa seloko merupakan sebuah warisan tak benda yang diwariskan sejak zaman kesultanan jambi untuk menyampaikan nasihat atau petuah. Pelaksanaan tradisi seloko dalam adat perkawinan memiliki 10 tahapan yaitu : 1. Masa perkenalan, 2. Tegak batuik duduk bertanyo, 2. Ulur antar serah terimo adat dan lembago, 4. Akad nikah, 5. Ulur antar serah terimo pengantin, 6. Acara buka lanse, 7. Acara adat penuh, 8. Penyuapan nasi sapat, 9. Tunjuk ajar tegur sapo, 10. Pengumuman. Nilai yang terkandung dalam seloko adat perkawinan yaitu nilai pendidikan dan nilai budaya. Nilai pendidikan seperti nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, nilai pendidikan berakhlak mulia, dan nilai pendidikan bertanggung jawab. Nilai Kebudayaan meliputi, hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan manusia. Dengan adanya tradisi seloko, masyarakat melayu jambi lebih bisa menghargai satu sama lain dan menghargai semua yang telah diberikan Allah Swt. Kepada umat-Nya. Serta banyak nasihat-nasihat yang diberikan dengan cara yang santun dan halus.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | NINGTYAS |
Date Deposited: | 01 Feb 2021 07:48 |
Last Modified: | 01 Feb 2021 07:48 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/16194 |
Available Versions of this Item
-
TRADISI SELOKO DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KOTA JAMBI 1991-2020. (deposited UNSPECIFIED)
- TRADISI SELOKO DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KOTA JAMBI 1991-2020. (deposited 01 Feb 2021 07:48) [Currently Displayed]
Actions (login required)
![]() |
View Item |