Kearifan Lokal Masyarakat Se-pulau Tengah Kabupaten Kerinci dalam manajemen bencana

Yawanto, Heri (2021) Kearifan Lokal Masyarakat Se-pulau Tengah Kabupaten Kerinci dalam manajemen bencana. S1 thesis, Keperawatan.

	Text SKRIPSI HERI YAWANTO.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	Text cover.pdf Download (96kB)
	Text LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (221kB)
	Text ABSTRACT.pdf Download (91kB)
	Text 20210623040137phpeqJyq0.pdf Download (33kB)
	Text 20210623040035php5AITOj.pdf Download (85kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (160kB)

Abstract

ABSTRACT LOCAL WISDOM OF PEOPLE IN PULAU TENGAH, KERINCI DISTRICT IN DISASTER MANAGEMENT 1Heri Yawanto, 2Dr.Ns.Andi Subandi, 3Ns.Nurhusna,S.Kep.,M.Kep Prodi Keperawatan Universitas Jambi E-mail: heriyawanto17@gmail.com Background: The Pulau Tengah area of Kerinci Regency often occurs with disasters, the community has its own way of dealing with them, how to overcome them is often referred to as local wisdom. Local wisdom is a principle and certain ways that local communities are embraced, understood, and applied in interacting and accelerating with their environment which is changed in a system of values and customary norms. Purpose: The purpose of this study is to find out the local wisdom of the people of Pulau Tengah, Kerinci Regency in disaster management. Methods: This study uses a qualitative research design with a phenomenological type, in this type of research the researcher tries to describe an experience that exists in the local area which is described as it is and with awareness without any additional theory or other collection of knowledge. In general, this research, researchers emphasize their observations in society. Results: From the research results obtained 5 local wisdoms of the community in disaster management consisting of Rabu Safar or a Wednesday in safar month which was carried out at the pre-disaster stage, Adzan or a call to prayer in each community house which was carried out in the pre-disaster stage and some were carried out at the emergency response stage, TabuhLarangan or a percussion for prohibition is carried out at the emergency response stage, Ratib Samman is carried out at the pre-disaster stage and also at the emergency response stage and the last NanjoakUmoh which is carried out at the post-disaster stage. Conclusion: From the results it is concluded that the community has its own way of carrying out disaster management at various stages, both in the pre-disaster, emergency response and post-disaster stages with local wisdom. Keywords: local wisdom, disaster management. ABSTRAK KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT SE-PULAU TENGAH KABUPATEN KERINCI DALAM MANAJEMEN BENCANA 1Heri Yawanto, 2Dr.Ns.Andi Subandi, 3Ns.Nurhusna,S.Kep.,M.Kep Prodi Keperawatan Universitas Jambi E-mail: heriyawanto17@gmail.com Latar Belakang: Daerah Se-Pulau Tengah Kabupaten Kerinci sering terjadinya bencana, masyarakat memiliki cara tersendiri untuk mengatasinya, cara mengatasinya itu sering juga disebut dengan Kearifan lokal. Kearifan lokal merupakan sebuah prinsip dan cara-cara tertentu masyarakat lokal yang dianut, dipahami, dan diaplikasikan dalam berinteraksi dan berintelerasi dengan lingkungannya yang diubah dalam sistem nilai dan norma adat. Tujuan: Tujuan penelitian ini mengetahui Kearifan lokal masyarakat Se-Pulau Tengah Kabupaten Kerinci dalam manajemen bencana. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan jenis fenomenologi, pada jenis penelitian ini peneliti mencoba menggambarkan suatu pengalaman yang ada di daerah setempat yang digambarkan sebagaimana adanya dan dengan kesadaran tanpa ada tambahan teori lain ataupun kumpulan ilmu yang lainnya. Pada umumnya penelitian ini peneliti menekankan pengamatannya pada masyarakat. Hasil: Dari hasil Penelitian memperoleh 5 kearifan lokal masyarakat dalam manajemen bencana terdiri dari Rabu safar yang dilakukan pada tahap pra-bencana, azan disetiap rumah masyarakat yang dilakukan pada tahap pra-bencana dan ada yang dilakukan pada tahap tanggap darurat, Tabuh larangan dilaksanakan pada tahap tanggap darurat, Ratib Samman dilakukan pada tahap pra-bencana dan juga pada tahap tanggap darurat dan yang terakhir nanjoak umoh yang dilakukan pada tahap pasca bencana. Kesimpulan: Dalam hasil disimpulkan bahwa masyarakat memiliki cara tersendiri dalam melakukan manajemen bencana di berbagai tahapan, baik dalam tahap pra-bencana, tanggap darurat dan pasca bencana dengah kearifan lokalnya. Kata Kunci: Kearifan lokal, manajemen bencana

Type:	Thesis (S1)
Subjects:	L Education > L Education (General) L Education > LA History of education
Divisions:	Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Keperawatan
Depositing User:	HERI YAWANTO
Date Deposited:	29 Jun 2021 04:39
Last Modified:	29 Jun 2021 04:39
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/22049

Actions (login required)

View Item