Kandungan Bioaktivitas Tumbuhan Obat pada Masyarakat di Sekitar Hutan Adat Bukit Selebu

Megawati, Megawati (2021) Kandungan Bioaktivitas Tumbuhan Obat pada Masyarakat di Sekitar Hutan Adat Bukit Selebu. S1 thesis, Pertanian/kehutanan.

[img] Text
SKRIPSI - MEGAWATI (D1D014037).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
cover.pdf

Download (114kB)
[img] Text
halaman persetujuan dan pengesahan.pdf

Download (546kB)
[img] Text
bab I.pdf

Download (147kB)
[img] Text
bab V.pdf

Download (91kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (188kB)

Abstract

RINGKASAN Kandungan Bioaktivitas Tumbuhan Obat pada Masyarakat di Sekitar Hutan Adat Bukit Selebu (Skripsi oleh Megawati dibawah bimbingan Ir. Riana Anggraini, S.Hut., M.Si., I.PM dan Jauhar Khabibi S.Hut., M.Si.) Menurut Departemen Kehutanan (2010) Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan yang 950 jenis diantaranya merupakan tumbuhan yang berkhasiat obat. Pengetahuan akan tumbuhan obat telah melekat dengan budaya masyarakat dan menjadi tradisi teknik penyembuhan dengan kearifan lokal yang memanfaatkan tumbuhan di sekitar hutan. Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional juga semakin banyak diminati oleh masyarakat karena telah terbukti bahwa obat yang berasal dari tumbuhan lebih menyehatkan dan tanpa menimbulkan adanya efek samping jika dibandingkan dengan obat-obatan yang berasal dari bahan kimia. Salah satu daerah yang potensial sumber tumbuhan obat adalah Hutan Adat Bukit Selebu yang berlokasi di Desa Baru Kibul merupakan suatu kawasan yang dilindungi secara adat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Agustus 2019. Penelitian dilaksanakan di kawasan Hutan Adat Bukit Selebu, Desa Baru Kibul, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin untuk pengambilan sampel tumbuhan obat. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara untuk mendapatkan informan kunci dengan metode snowball. Penelitian ekstraksi terlarut etanol 96% dengan menggunakan metode maserasi pada perbandingan serbuk 100 g dan pelarut 360 ml ekstrak dilakukan pada suhu kamar selama 24 jam dan diaduk setiap 20-30 menit. Filtrat hasil maserasi dipekatkan dengan menggunakan alat rotary evaporator pada suhu 50 oC dengan kecepatan 50 rpm. Pengujian toksisitas dengan larva udang Artemia salina untuk menentukan nilai LC50 dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan, Universitas Jambi, sedangkan analisis ekstrak etanol dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GCMS) untuk mengetahui kandungan kimia pada bahan uji dilaksanakan di Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bogor, Jawa Barat. Hasil rendemen paling tinggi yaitu rendemen ekstrak kulit duku (Lansium domesticum Corr) sebesar 15,856% sedangkan hasil rendemen terendah terdapat pohon aro (Ficus crassiramea (Miq.) Miq.) sebesar 0,737%. Nilai LC50 tertinggi pada daun puding telur (Graptophyllum pictum variage auria) sebesar 42,289 µg/mL. Kandungan kimia paling dominan dari hasil Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GCMS) yaitu pada daun puding hitam (Graptophyllum pictum (L.) Griff) dengan kandungan: trans-p-Mentha-1(7),8-dien-2-o (60,50%), daun puding telur (Graptophyllum pictum variage auria): METHYL ESTER OF4-ISOPROPYLIDENE-6,7-DIMETHYL-2,6-OCTADIENEOIC ACID, daun kayu aro (Ficus crassiramea (Miq.) Miq) dengan kandungan: alpha.-Terpinyl propionate, daun sibaru (Hibiscus tiliaceus) dengan kandungan 4-CYCLOOCTEN-1-ONE dan kulit batang duku (Lansium domesticum Corr.) dengan kandungan: Benz[e]azulene-3,8-dione, 3a,4,6a 7,9,10,10a,10b-octahydro-3a,10a-dihydroxy-5-(hydroxymethyl)-7-(1-hydroxy-1-methylethyl)-2,10-dimethyl.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LA History of education
Divisions: Fakultas Pertanian > Kehutanan
Depositing User: MEGAWATI
Date Deposited: 28 Jul 2021 07:38
Last Modified: 22 Jul 2024 08:07
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/25020

Actions (login required)

View Item View Item