Sagala, Selvia Nurianti (2022) SEBARAN PM10 PADA MUSIM HUJAN MENGGUNAKAN HYBRID SINGLE-PARTICLE LAGRANGIAN INTEGRATED TRAJECTORY (HYSPLIT) DI KECAMATAN KOTA BARU, KOTA JAMBI. S1 thesis, Sains dan Teknologi.
![]() |
Text
Draft Skripsi Selvia Nurianti Sagala.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
cover.pdf Download (270kB) |
![]() |
Text
Ringkasan (Abstrak).pdf Download (303kB) |
![]() |
Text
BAB 1.pdf Download (287kB) |
![]() |
Text
Bab 5.pdf Download (276kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (308kB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (307kB) |
Abstract
Partikulat merupakan salah satu parameter polutan udara. Kualitas udara dapat menurun dikarenakan polutan udara, salah satunya adalah PM10. PM10 dapat bersumber dari gas buang kendaraan bermotor. Banyak faktor yang dapat memicu peningkatan PM10 seperti peningkatan jumlah kendaraan bermotor, pembakaran hutan/lahan, permukiman, serta banyaknya aktivitas industri. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi PM10 di udara, mengetahui hubungan konsentrasi PM10 terhadap faktor meteorologi kecepatan angin dan arah angin, suhu, kelembapan, curah hujan, dan melihat sebaran polutan PM10 pada musim hujan menggunakan HYSPLIT. HYSPLIT merupakan pemodelan yang digunakan untuk menghitung sebaran polutan di udara dan ke arah mana polutan udara bergerak. Metode pada penelitian adalah analisis statistika deskriptif menggunakan statistik analisis korelasi dengan uji rank spearman. Konsentrasi PM10 rata-rata pada bulan Desember 2020 sebesar 28,00 µg/m3, pada bulan Januari 2021 sebesar 30,55 µg/m3, pada bulan Februari 2021 sebesar 35,72 µg/m3, dan pada bulan Maret 2021 sebesar 35,54 µg/m3. Berdasarkan analisis korelasi rank spearman didapati bahwa Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM10 terhadap meteorologi. Meteorologi meliputi kecepatan angin, suhu, kelembapan dan curah hujan. Korelasi kecepatan angin dan suhu terhadap konsentrasi PM10 adalah sangat lemah dan tidak signifikan. Korelasi kelembapan udara dan curah hujan terhadap konsentrasi PM10 adalah sedang dan tidak signifikan. Berdasarkan hasil pemodelan HYSPLIT menunjukkan sebaran PM10 di Kecamatan Kota Baru, Kelurahan Simpang III Sipin, sebaran mengarah ke lokasi yang sering terpapar adalah Kecamatan Jelutung dan Kecamatan Danau Sipin, dengan arah sebaran partikulat dominan mengarah ke arah Barat Laut hingga ke arah Timur Laut.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Lingkungan |
Depositing User: | SAGALA |
Date Deposited: | 18 Jan 2022 06:44 |
Last Modified: | 18 Jan 2022 06:44 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/30413 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |