SAPUTRA, ERWIN (2022) EKSISTENSIALISME KONSEP DAKWAH MENGGEMBIRAKAN ABDUR ROZAQ FACHRUDDIN 1968-1990. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
(REPOSITORI) EKSISTENSIALISME KONSEP DAKWAH MENGGEMBIRAKAN ABDUR ROZAQ FACHRUDDIN 1968-1990.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
Cover.pdf Download (193kB) |
![]() |
Text
Halaman Persetujuan dan Pengesahan (Scan).pdf Download (832kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (466kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (184kB) |
![]() |
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf Download (408kB) |
Abstract
Saputra, Erwin. 2022. Eksistensialisme Konsep Dakwah Menggembirakan Abdur Rozaq Fachruddin 1968-1990: Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Drs. Budi Purnomo, M.Hum., M.Pd., (II) Irhas Fansuri Mursal, S.Pd., M.Hum. Kata kunci: eksistensialisme, dakwah menggembirakan, abdur rozaq fachruddin Abdur Rozaq Fachruddin adalah seorang kyai yang memiliki pendekatan dakwah kultural dan keluwesan berfikir. Eksistensialisme mendorong Abdur Rozaq Fachruddin menyadari dirinya berada ditengah realita kehidupan yang belum selesai dan harus senantiasa terus ikut membentuk. Kesadaran ini diperoleh dimulai dari lingkungan keluarga, pendidikan, maupun kondisi dilapangan Talang Balai. Tujuan penelitian ini antara lain memahami kondisi dakwah pada masa Orde Baru, eksistensialisme konsep dakwah Abdur Rozaq Fachruddin, dan implementasi konsep dakwah menggembirakan Abdur Rozaq Fachruddin. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini adalah interaksi pemerintah Orde Baru dengan Islam yang didalamnya memuat proses dakwah melalui pola pengakuan. Pemerintah memegang kendali terhadap pelaksanaan beragama. Salah satu agama yang mendapat pengakuan berdasarkan SK Kementerian Dalam Negeri tahun 1974 adalah agama Islam. Ciri pelaksanaan beragama di Indonesia pada zaman Orde Baru disandarkan kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahum 1945. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesetabilan pelaksanaan bernegara. Namun ditemukan kerenggangan antara Pemerintah Orde Baru dan Ormas Islam akibat kritikan yang diberikan. Permasalahan tersebut dapat diredam ketika Pemerintah Orde Baru membutuhkan suara umat Islam mendekati tahun 1985. Sedari awal Muhammadiyah memilih jalan damai dengan Pemerintah Orde Baru dibawah kepemimpinan A.R. Fachruddin. Kedekatan Kultural dan keterbukaan komunikasi ditempuh oleh Muhammadiyah yang mencirikan sebagai gerakan pembaharuan. Selain cakap dalam berkomunikasi dengan pemerintah, A.R. Fachruddin juga mampu menyelenggarakan dakwah menggemberikannya ditengah kondisi masyarakat pada Orde Baru. A.R. Fachruddin sadar keberadaanya di tengah dinamika masyarakat yang menuntutnya menghadirkan diri untuk ikut membentuk realita tersebut. Konsep dakwah menggembirakan adalah dakwah yang memberikan spirit, motivasi, dan kesadaran untuk berfastabiqul khairat. Penekanan yang diberikan adalah kemelekatan motivasi menuju kebaikan yang dijalankan oleh orang-orang yang didakwahi. Implementasi dari konsep dakwah tersebut dilakukan melalui kesadaran dakwah dengan pertobatan untuk mengenali tuhannya, kemudian dakwah dengan rendah hati, lalu menuju pribadi yang optimis, serta kesadaran sosial A.R. Fachruddin.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | eksistensialisme, dakwah menggembirakan, abdur rozaq fachruddin |
Subjects: | L Education > LA History of education |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | Saputra |
Date Deposited: | 09 Jun 2022 06:43 |
Last Modified: | 09 Jun 2022 06:43 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/34281 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |