FUNGSI VISUM ET REPERTUM DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

m.afriyansyah, m.afriyansyah (2022) FUNGSI VISUM ET REPERTUM DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA. S1 thesis, ilmu hukum.

[img] Text
m.afriyansyah,fungsi visum et repertum.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
cover Skripsi M.Afriyansyah.pdf

Download (94kB)
[img] Text
persetujuan dan pengesahan skripsi m.afriyansyaah.pdf

Download (1MB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (8kB)
[img] Text
bab I.pdf

Download (298kB)
[img] Text
kesimpulan Skripsi M.Afriyansyah.pdf

Download (49kB)
[img] Text
daftar pustaka.pdf

Download (134kB)

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari Hukum Acara Pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-tidaknya mendekati kebenaran materil. Secara harfiah, Visum Et Repertum berasal dari kata-kata visual yaitu melihat dan repertum yaitu melaporkan. Isu Hukum yang diangkat adalah mengenai kekaburan hukum, dimana dalam KUHAP kurang tegas dan jelas mengenai tindakan penyidik dan visum tidak terpaparkan secara jelas hanya di atur dalam pasal 133-136 KUHAP. Penyidik hanya dituntut bijak dalam melakukan penyidikannya, tanpa tegas bila kasus kematian dan di butuhkan sebab kematian harus dilakukan otopsi tidak bisa dilakukan pemeriksaan luar saja. Penelitian ini menggunakan dengan metode yuridis normatif dengan menggunakan teori pembuktian, kepastian hukum dan keadilan. Autopsi berasal dari kata Auto = sendiri dan opsis = melihat. Pelaksanaan Otopsi Forensik memerlukan Surat Permintaan Pemeriksaan/Pembuatan Visum Et Repertum dari yang berwenang, dalam hal ini pihak penyidik. Visum Et Repertum merupakan laporan ahli dan berdasarkan LN 1937-380 (RIB) 306 melalui ketentuan KUHAP. Putusan 490/Pid.B/2018/PN Jmb menceritakan bahwa proses penyidikan yang dilakukan kepada korban atas pembunuhan berencana hanya dilakukan pemeriksaan luar saja tanpa dilakukan outopsi dalam. Putusan 241/Pid.B/2021/PN Jmb menceritakan bahwa proses penyidikan yang dilakukan kepada korban atas pembunuhan berencana telah dilakukan pemeriksaan otopsi dalam, hal ini menandakan bahwa proses pemeriksaan alat bukti otopsi dalam pada korban yang dilakukan dokter dilakukan sesuai dengan cita-cita dari hukum acara pidana dikarenakan dilakukan otopsi bagian dalam pada proses perkara pembunuhan berencana. Penyidik dalam perkara ini tepat dan cermat dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya, dibandingkan dengan putusan 490/Pid.B/2018/PN Jmb yang tidak cermat dan tidak tepat melaksanakan tugas dan kewajibannya. Kata Kunci: Visum Et Repertum, Penyidikan, Pembunuhan Berencana.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: M.AFRIYANSYAH
Date Deposited: 17 Jun 2022 02:33
Last Modified: 17 Jun 2022 02:33
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/34951

Actions (login required)

View Item View Item