Kontribusi Hutan Tanaman Rakyat Terhadap Pendapatan Petani Di KPHP Unit II Kabupaten Bungo

Puspita, Dika Mediyana (2023) Kontribusi Hutan Tanaman Rakyat Terhadap Pendapatan Petani Di KPHP Unit II Kabupaten Bungo. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text ABSTRAK.pdf Download (13kB)
	Text BAB I.pdf Download (238kB)
	Text BAB V.pdf Download (8kB)
	Text COVER.pdf Download (35kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (238kB)
	Text FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (104kB)

Abstract

ABSTRAK Perhutanan Sosial merupakan sistem pengelolaan Hutan lestari yang dilaksanakan dalam Kawasan Hutan Negara atau Hutan Hak/Hutan Adat yang dilaksanakan oleh Masyarakat setempat. Kebijakan pengelolaan hutan yang berbasis masyarakat yang salah satunya berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.83/MENLHK/SETJEN/-KUM.1/10/2016 tentang Perhutanan Sosial, adalah bentuk Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Hutan Tanaman Rakyat (HTR) menurut Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumber daya hutan. Prinsip pembangunan kehutanan yang diterapkan dalam kebijakan HTR adalah usaha hutan tanaman dengan pola serupa HTI (Hutan Tanaman Industri) namun dalam skala yang lebih kecil Program HTR bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, terutama kawasan hutan yang terdegradasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani, pendapatan dan kontribusi HTR serta faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani. Penelitian ini dilaksanakan di Gapoktan Apung Mandiri, Dusun Karak Apung, Kecamatan Bathin III Ulu, Kab.Bungo pada bulan Agustus�September 2022. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, observasi dan studi pustaka. Metode Pengambilan Sampel Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode simple random samping. Populasi pada penelitian ini dilakukan pada petani HTR yang ada di Dusun Karak Apung dengan jumlah 87 KK. Batas eror yang digunakan pada penelitian ini adalah 10%. Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah responden petani HTR adalah sebanyak 47 Orang. Berdasarkan dari hasil penelitian ini 15 dari 47 responden belum mendapatkan kontribusi dari HTR Hal tersebut di karenakan lahan yang mereka miliki belum berproduksi sehingga belum mendapatkan hasil. Kontribusi HTR terhadap pendapatan petani lebih rendah (34.91%) atau sekitar Rp. 733.400.00/tahun dibandingkan dengan kontribusi diluar HTR terhadap pendapatan petani (65.09%) atau sekitar Rp. 1.367.400.000/tahun. Kata kunci: Kontribusi, Hutan Tanaman Rakyat, Pendapatan ABSTRACT Social Forestry is a sustainable forest management system implemented in State Forest Areas or Private Forests/Customary Forests implemented by local communities. Community-based forest management policies, one of which is based on the Regulation of the Minister of Environment and Forestry Number P.83/MENLHK/SETJEN/-KUM.1/10/2016 concerning Social Forestry, is a Community Plantation Forest (HTR). Community Plantation Forest (HTR) according to Government Regulation no. 6 of 2007 are plantation forests in production forests built by community groups to increase the potential and quality of production forests by applying silviculture in order to ensure the preservation of forest resources. The principles of forestry development applied in the HTR policy are plantation forest businesses with a pattern similar to HTI (Industrial Plantation Forest) but on a smaller scale. The HTR program aims to increase land productivity, especially in degraded forest areas and improve the welfare of communities living around the forest. This study aims to determine the characteristics of farmers, income and HTR contribution as well as the factors that affect farmers' income. This research was conducted at Apung Mandiri Gapoktan, Karak Apung Hamlet, Bathin III Ulu District, Bungo Regency in August�September 2022. The data collection methods used in this research were interviews, observation and literature study. Sampling Method Sampling in this study used a simple side random method. The population in this study was conducted on HTR farmers in Karak Apung Hamlet with a total of 87 families. The error limit used in this study was 10%. Based on the calculation above, the number of HTR farmer respondents is 47 people. Based on the results of this study, 15 out of 47 respondents had not received contributions from the HTR. This was because the land they owned was not yet productive, so results had not yet been obtained. HTR's contribution to farmers' income is lower (34.91%) or around Rp. 733,400.00/year compared to the contribution outside HTR to farmers' income (65.09%) or around Rp. 1,367,400,000/year. Keywords: Contribution, Community Plantation Forest, Income

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Contribution, Community Plantation Forest, Income
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Pertanian > Kehutanan
Depositing User:	PUSPITA
Date Deposited:	03 Jul 2023 07:01
Last Modified:	03 Jul 2023 07:01
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/51308

Actions (login required)

View Item