WATI, LIZA (2023) HUBUNGAN PANJANG TULANG DADA DAN PAHA DENGAN BOBOT DAGING DAN TULANG (DADA DAN PAHA) PADA AYAM KAMPUNG (Gallus Domesticus) HASIL SELEKSI GENERASI KETIGA. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
Abstrak.pdf Download (155kB) |
![]() |
Text
LIZA WATI _E10019079_BAB I.pdf Download (162kB) |
![]() |
Text
LIZA WATI _E10019079_BAB V.pdf Download (149kB) |
![]() |
Text
LIZA WATI _E10019079_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (301kB) |
![]() |
Text
Lembar pengesahan Liza.pdf Download (224kB) |
![]() |
Text
SKRIPSI_LIZA WATI _E10019079.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak unggas yang paling banyak menyebar di Indonesia dan didefinisikan sebagai ayam yang tidak mempunyai ciri spesifik yang khas, dengan kata lain memiliki genotipe dan fenotipe yang masih beragam. Panjang tulang dada dan paha berhubungan erat dengan bobot daging dan tulang, sehingga bisa digunakan sebagai kriteria seleksi untuk meningkatkan bobot daging. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keeratan hubungan dan bentuk hubungan panjang tulang dada dan paha dengan bobot daging dan tulang (dada dan paha) pada ayam kampung (Gallus domesticus) hasil seleksi generasi ketiga. Penelitian ini dilaksanakan di kandang percobaan Fakultas Peternakan Universitas Jambi selama 5 bulan dimulai dari 01 Juli 2022 sampai dengan 30 November 2022. Materi yang digunakan adalah DOC ayam kampung hasil seleksi pada generasi ketiga sebanyak 200 ekor, sampel yang digunakan untuk mendapatkan bobot daging dan tulang ditentukan dengan cara purposive sampling, dimana ayam dibagi menjadi 3 kelompok bobot badan sebanyak 35 ekor jantan dan 23 ekor betina. Metode yang digunakan adalah metode experimen. Data dianalisis menggunakan analisis korelasi dan regresi linier sederhana. Peubah yang diamati adalah panjang tulang dada dan paha umur 4, 6, 8, 10, dan 12 minggu serta bobot daging dan tulang (dada dan paha) umur 12 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang tulang dada dan paha ayam kampung jantan pada umur 12 minggu menunjukkan berbeda sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibandingkan ayam kampung betina dengan rataan panjang tulang dada ayam kampung jantan sebesar 94,41 ± 7,20 mm dan panjang tulang paha sebesar 222,78 ± 14,10 mm, sedangkan panjang tulang dada ayam kampung betina sebesar 87,51 ± 6,64 mm dan panjang tulang paha sebesar 204,12 ± 11,36 mm. Bobot daging dan tulang (dada dan paha) ayam kampung jantan pada umur 12 minggu menunjukkan berbeda sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dibandingkan ayam kampung betina dengan rataan bobot daging dada ayam kampung jantan sebesar 144,20 ± 27,78 gram dan bobot daging paha sebesar 185,00 ± 27,00 gram, sedangkan bobot daging dada ayam kampung betina sebesar 121,17 ± 22,38 gram dan bobot paha sebesar 141,04 ± 19,02 gram. Rataan bobot tulang dada ayam kampung jantan sebesar 27,06 ± 5,65 gram dan bobot tulang paha sebesar 64,29 ± 16,76 gram, sedangkan bobot tulang dada ayam kampung betina sebesar 20,96 ± 4,03 gram dan bobot tulang paha sebesar 47,78 ± 7,53 gram. Koefisien korelasi ayam kampung jantan dan betina pada panjang tulang dada dan paha dengan bobot daging (dada dan paha) memiliki korelasi yang tinggi, namun koefisien korelasi panjang tulang dada dan paha dengan bobot tulang (dada dan paha) memiliki korelasi yang rendah. Panjang tulang dada yang bisa digunakan sebagai kriteria seleksi dini untuk meningkatkan bobot daging dada adalah umur 10 minggu pada ayam kampung jantan, nilai koefisien korelasi sebesar 0,74 dengan persamaan regresi Y = -77,4 + 2,589 X dan umur 4 minggu ayam kampung betina nilai koefisien korelasi 0,70 dengan persamaan regresi Y= -11,6 + 2,774 X, sedangkan panjang tulang dada untuk meningkatkan bobot daging paha pada ayam kampung jantan dan betina tidak dapat digunakan sebagai seleksi kriteria dini. Panjang tulang paha umur 6 minggu bisa digunakan sebagai seleksi dini pada ayam kampung jantan untuk meningkatkan bobot daging dada dan umur 10 minggu untuk meningkatkan bobot daging paha, sedangkan pada ayam kampung betina tidak bisa digunakan sebagai kriteria seleksi dini untuk meningkatkan bobot daging (dada dan paha). Panjang tulang dada yang bisa digunakan sebagai kriteria seleksi dini untuk meningkatkan bobot daging dada umur 10 minggu ayam kampung jantan, nilai koefisien korelasi sebesar 0,74 dengan persamaan regresi Y = -77,4 + 2,589 X dan umur 4 minggu betina nilai koefisien korelasi 0,70 dengan persamaan regresi Y= -11,6 + 2,774 X, sedangkan panjang tulang dada untuk meningkatkan bobot daging paha pada ayam kampung betina tidak dapat digunakan sebagai kriteria seleksi dini. Panjang tulang paha yang bisa digunakan sebagai kriteria seleksi dini pada ayam kampung jantan adalah umur 6 minggu untuk meningkatkan bobot daging dada dan umur 10 minggu untuk meningkatkan bobot daging paha. Disimpulkan bahwa panjang tulang dada dan paha memiliki hubungan yang erat dengan bobot daging dada dan paha, namun tidak memiliki hubungan yang erat dengan bobot tulang dada dan paha. Panjang tulang dada yang dapat dijadikan sebagai kriteria seleksi dini adalah umur 10 minggu pada ayam kampung jantan dan umur 4 minggu pada ayam kampung betina untuk meningkatkan bobot daging dada. Panjang tulang paha pada ayam kampung jantan umur 6 minggu untuk meningkatkan bobot daging dada dan umur 10 minggu untuk meningkatkan bobot daging paha.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ayam kampung,bobot daging dan tulang, dada dan paha, korelasi, ukuran tubuh. |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | WATI |
Date Deposited: | 24 Jul 2023 01:49 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 01:49 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/54451 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |