Hisani, Vani Azalia (2023) Pemeriksaan dan pengobatan otodectes cynotis pada kucing di klinik hewan mitra satwa jambi. D3 thesis, Kesehatan Hewan.
![]() |
Text
KTI VANI yg mau di upload.pdf Restricted to Repository staff only Download (706kB) |
![]() |
Text
CamScanner 24-07-2023 15.09_1.pdf Download (74kB) |
![]() |
Text
cover vani.pdf Download (41kB) |
![]() |
Text
abstrak.pdf Download (32kB) |
![]() |
Text
bab 1.pdf Download (146kB) |
![]() |
Text
bab 5 kesimpulan.pdf Download (104kB) |
![]() |
Text
dapus.pdf Download (155kB) |
Abstract
Otodectes cynotis merupakan tungau yang secara normal ditemukan di dalam saluran telinga kucing dan menyebabkan kucing suka menggaruk telinga sehingga terjadi perlukaan dan menyebabkan infeksi pada saluran telinga. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui pemeriksaan kasus Otodectes cynotis pada kucing di Klinik Hewan Mitra Satwa. Objek kegiatan adalah kucing jantan dan betina berjumlah 10 ekor, dan dalam penulisan ini memakai 1 ekor pasien kucing berumur 1,5 tahun dengan bobot badan 3,5 kg datang dengan keluhan demam, mata berair, dan menggarukkan bagian telinga. Pada pemeriksaan fisik, telinga kucing kotor ada banyak kotoran . Pemeriksaan penunjang yang dilakukan berupa pemeriksaan melalui Mikroskop, hasil Mikroskop menunjukkan adanya tungau telinga Otodectes cynotis. Kesimpulan kasus-kasus tungau telinga Otodectes cynotis pada kucing dapat ditangani dengan pemberian obat menggunakan pengobatan sympomatik dan causative, pengobatan symtomatik menggunakan obat injeksi dengan merek dagang Sulpidon Inj. yang mengandung antipiretik dan antianalgesi sebanyak 0,35ml untuk meredakan demam serta pengobatan causative yaitu pengobatan antibiotik dengan pemberian obat dengan merek dagang Erlamycetin yang mengandung Chlorampenicol di campurkan dengan invervet dengan merek dagang ivervet, sebelum pemberian obat tetes telinga dilakukan dulu pembersihan rongga telinga menggunakan kapas dan cotton bud yang diberi minyak baby oil untuk mengurangi rasa sakit dalam pembersihan dinding rongga telinga. Lalu pengobatan obat tetes telinga di beri selama 7 hari dalam 1 x sehari pemberian dilakukan, setelah 7 hari pemberian obat tetes pasien di anjurkan oleh pemiliknya untuk melakukan pemeriksaan lagi atau check up ulang melakukan pemeriksaan mikroskopik apakah masih ada mengandung Otodectes cynotis.
Type: | Thesis (D3) |
---|---|
Subjects: | L Education > LB Theory and practice of education R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RL Dermatology R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology |
Depositing User: | Hisani |
Date Deposited: | 24 Jul 2023 08:26 |
Last Modified: | 24 Jul 2023 08:26 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/54493 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |