Siahaan, Desy (2023) PENGARUH DEKANTER SOLID DAN PGPR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L). S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (111kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (226kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (6kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (23kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (243kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI .pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (309kB) |
Abstract
Cabai merupakan salah satu komoditi hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman cabai merah adalah dengan menggunakan tanah ultisol. Tanah ultisol adalah tanah yang bersifat masam, dan unsur hara yang rendah. Untuk meningkatkan unsur hara dan produksi tanaman di tanah ultisol maka dilakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik yang digunakan adalah decanter solid dan PGPR. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan interaksi antara dosis dekanter solid dan PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah keriting dan untuk mendapatkan dosis terbaik dekanter solid dan PGPR yang memberikan pertumbuhan dan hasil cabai merah keriting terbaik. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mekar Sari Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi jambi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai September 2022.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial yang terdiri dari 2 Faktor yaitu dekanter solid dan PGPR sebagai berikut: Faktor 1 pupuk dekanter solid yang terdiri dari 2 taraf yaitu d1 = dekanter solid 10 ton/ha, d2 = dekanter solid 15 ton/ha. Faktor 2 PGPR yang terdiri dari 3 taraf yaitu p1 = PGPR 0%, p2 = PGPR 25% dan p3 = PGPR 50%. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah buah panen (buah merah) per tanaman, berat buah per tanaman, berat buah per petak. Data dianalisis secara statistic menggunakan metode analisis sidik ragam (ANOVA) dan apabila terdapat interaksi dilakukan uji lanjut menggunakan metode uji BNT dengan α =5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara dekanter solid dan PGPR terhadap variabel berat buah per petak. Pemberian dosis decanter solid 10 ton/ha pemberian PGPR 50% adalah dosis terbaik sedangkan pada dosis decanter solid 15 ton/ha pemberian PGPR 0% adalah dosis terbaik untuk hasil cabai merah keriting.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | cabai merah keriting, Dekanter Solid, PGPR |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | SIAHAAN |
Date Deposited: | 14 Aug 2023 03:11 |
Last Modified: | 14 Aug 2023 10:12 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/54854 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |