Penggunaan Purging Bubble Column yang Mengandung NaOH untuk Analisis Gas CO2 Dengan Titrasi Asam Basa

Septia Rara, Puspita (2023) Penggunaan Purging Bubble Column yang Mengandung NaOH untuk Analisis Gas CO2 Dengan Titrasi Asam Basa. S1 thesis, Kimia.

[img] Text
Skripsi_F1C119030_SeptiaRaraPuspita.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
cover.pdf

Download (88kB)
[img] Text
halaman pengesahan rara terbaru.pdf

Download (825kB)
[img] Text
abstrak.pdf

Download (84kB)
[img] Text
bab 1.pdf

Download (126kB)
[img] Text
bab v.pdf

Download (90kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (149kB)

Abstract

Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan isu pemanasan global dan perubahn iklim. Gas rumah kaca utama yang berdampak pada isu pemanasan global adalah gas karbon dioksida (CO2). Sumber utama gas CO2 di atmosfir adalah industri yang berbasis bahan bakar fosil seperti gas, batubara dan minyak bumi. Teknologi penyerapan gas CO2 di atmosfir menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi konsentrasi gas CO2 di atmosfir. Penelitian ini bertujuan mengabsorpsi gas CO2 ke dalam larutan NaOH. Gas CO2 dihasilkan dari reaksi HCl+CaCO3 pada hotplate dialirkan dari bawah purging bubble column dan gelembung gas CO2 yang terbentuk diabsorpsi larutan NaOH. Pengaruh konsentrasi dan tinggi larutan NaOH pada purging bubble column, suhu dan laju pengadukan HCl+CaCO3 pada wadah reaksi dipelajari. Sebesar 93% gas CO2 yang dihasilkan dapat diabsorpsi larutan NaOH 2,5 M pada tinggi larutan 60-cm. Peningkatan suhu untuk reaksi HCl+CaCO3 dari 25°C menjadi 50°C eningkatkan absorpsi gas CO2 dari 86,69% menjadi 93%. Demikian juga peningkatan laju pengadukan dari 400 rpm menjadi 800 rpm meningkatkan absorpsi gas CO2 dari 90% menjadi 93%. Semakin besar konsentrasi NaOH yang digunakan maka semakin banyak gas CO2 yang terabsorpsi oleh larutan NaOH dan semakin tinggi larutan NaOH didalam kolom gelembung maka semakin lama waktu kontak antara gas CO2 dengan larutan absorben NaOH. Pada pembentukan gas CO2 suhu dan laju pengadukan pada larutan (HCl+CaCO3) mempengaruhi pembentukan gas CO2 yang dihasilkan, sehingga persentase absorpsi gas CO2 pada suhu 25°C sebesar 86,69% dan pada suhu 50°C sebesar 93%. Sehingga didapatkan kondisi optimum pada konsentrasi NaOH 2,5 M, suhu 50°C, laju pengadukan 800 Rpm, dan tinggi larutan 60 cm rata-rata absorpsi gas CO2 dalam larutan absorben NaOH sebesar 93,33% dengan standar deviasi 1,05. Nilai standar deviasi yang didapat adalah 1,05, lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata, sehingga menunjukkan bahwa nilai standar deviasi yang didapat semakin serupa dengan nilai-nilai pada item atau semakin akurat dengan nilai rata-rata. Artinya, data cenderung berada dekat dengan nilai rata-rata.

Type: Thesis (S1)
Subjects: L Education > L Education (General)
Depositing User: PUSPITA
Date Deposited: 13 Sep 2023 08:11
Last Modified: 13 Sep 2023 08:11
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/55832

Actions (login required)

View Item View Item