UJI BEDA RASIO NEUTROFIL-LIMFOSIT DAN LEUKOSIT SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INTENSIVE CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2019-2022

tri wahyuni, novin (2023) UJI BEDA RASIO NEUTROFIL-LIMFOSIT DAN LEUKOSIT SEBAGAI PREDIKTOR MORTALITAS PADA PASIEN PNEUMONIA RAWAT INTENSIVE CARE UNIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2019-2022. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (2MB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)
[img] Text
HALAMAN PERSETUJUAN.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Skripsi.pdf

Download (2MB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Latar Belakang: Pneumonia merupakan salah satu dari 5 penyebab kematian pada pasien usia 73 tahun atau lebih di Amerika Serikat. Mortalitas pasien yang memerlukan perawatan mencapai 25% dengan hampir 50% diantara mereka memerlukan perawatan intensif (ICU). Dalam rangka menurunkan angka mortalitas pasien pneumonia berdasarkan derajat keparahan pneumonia dibutuhkan adanya prediktor yang sederhana, spesifik dan tidak mahal yang dapat memberikan informasi prognosis yang setara dengan prediktor yang ada sebelumnya (PSI dan CURB-65) seperti Leukosit dan Rasio Neutrofil-Limfosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah apakah ada perbedaan antara Rasio Neutrofil Limfosit dan Leukosit sebagai Prediktor Mortalitas pada Pasien Pneumonia rawat Intensive Care Unit di RSUD Raden Mattaher Jambi pada tahun 2019-2022. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional kohort dengan pendekatan retrospektif dan prospektif yang melibatkan 41 subjek penelitian, menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung kadar leukosit dan nilai RNL pada jam ke-0, 24, 72, dan 144. Hasil: Dari 41 sampel, pasien pneumonia meninggal lebih banyak daripada pasien yang hidup sebanyak 32 pasien (78,4%). Berdasarkan hasil analisis, kadar leukosit didapatkan nilai tertinggi kadar leukosit terdapat pada jam ke-0 (84.60) dan terendah terdapat pada jam ke-24 (6.71). Sedangkan, nilai RNL didapatkan nilai tertinggi RNL pada jam ke-24(48.10) dan terendah pada jam ke-0 (27.80). Mean kadar leukosit pada 24 jam pertama (18.13 x 103/µL±5.71 ) lebih tinggi pada kelompok luaran meninggal dan sebaliknya rerata kadar leukosit pada jam ke-72 dan jam ke-144 (18.00 x 103/µL±12.04, 19.01 x 103/µL±9.24 ) lebih tinggi pada kelompok luaran hidup. Mean nilai RNL pada 24 jam pertama (14.64±10.88 ) lebih tinggi pada kelompok luaran hidup dan sebaliknya rerata nilai RNL pada jam ke-72 dan jam ke-144 (15.95±10.33, 14.71±11.23) lebih tinggi pada kelompok luaran meninggal. Hasil analisis tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada RNL dan leukosit terhadap mortalitas pasien pneumonia dengan (p >0,05). Kesimpulan: Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna pada NLR dan kadar leukosit terhadap mortalitas pasien pneumonia

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: NLR (Neutrophil-Lymphocyte Ratio), Leukocyte, Outcome, Pneumonia
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran
Depositing User: Wahyuni
Date Deposited: 28 Nov 2023 06:44
Last Modified: 28 Nov 2023 06:44
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/58085

Actions (login required)

View Item View Item