Determinan Pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Banjar Kota JAMBI

Inggani, Julia Della (2024) Determinan Pemanfaatan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Banjar Kota JAMBI. S1 thesis, UNIVERSITAS UNJA.

	Text ABSTRAK.pdf Download (69kB)
	Text BAB I.pdf Download (89kB)
	Text BAB V.pdf Download (37kB)
	Text COVER.pdf Download (53kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (164kB)
	Text FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)
	Text LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (313kB)

Abstract

Abstrak Latar Belakang : Puskesmas Talang Banjar merupakan puskesmas dengan capaian Rasio Peserta Prolanis Terkendali (RPPT) terendah di Kota Jambi yakni sebesar 0,55% dari ≥ 5 % yang ditetapkan BPJS. Dari 185 pasien yang terdiagnosis diabetes mellitus, pasien yang terdaftar sebagai peserta pronalis hanya berjumlah 39 pasien dan hanya 1 pasien yang terkendali dalam prolanis. Sedangkan, dari 658 terdiagnosis hipertensi, pasien yang terdaftar sebagai peserta pronalis berjumlah 36 pasien dan hanya 3 pasien yang terkendali dalam prolanis. Peneliti bertujuan untuk menganalisis determinan pemanfaatan program pengelolaan penyakit kronis (prolanis) di wilayah kerja Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 75 responden. Sampel dalam penelitian ini dipilih melalui Teknik Total Sampling yaitu seluruh peserta prolanis yang telah terdaftar di Puskesmas Talang Banjar Kota Jambi.. Variabel dependen adalah pemanfaatan prolanis dan variabel independen adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, aksesibilitas, sikap tenaga kesehatan, dan persepsi terhadap penyakit. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian : Terdapat hubungan antara Pendidikan (p = 0,049), pengetahuan (p = 0,000), aksesibilitas (p = 0,043), dam persepsi terhadap penyakit (0,020) dengan pemanfaatan prolanis. Tidak terdapat hubungan antara umur (p = 0,254), jenis kelamin (p = 0,383), pekerjaan (p = 1,000), dan sikap tenaga kesehatan (p = 0,320) dengan pemanfaatan prolanis. Kesimpulan : Ada hubungan pendidikan, pengetahuan, aksesibilitas dan persepsi terhadap penyakit dengan pemanfaatan prolanis. Tidak ada hubungan anatara umur, jenis kelamin, pekerjaan dan sikap tenaga Kesehatan dengan pemanfaatan prolanis. Kata Kunci : Determinan, Pemanfaatan prolanis, Diabetes Mellitus, Hipertensi dan peserta prolanis BPJS kesehatan. Abstract Background: Talang Banjar Community Health Center is a community health center with the lowest Controlled Prolanist Participant Ratio (RPPT) in Jambi City, namely 0.55% from ≥ 5% set by BPJS. Of the 185 patients diagnosed with diabetes mellitus, only 39 patients were registered as pronalis participants and only 1 patient was controlled on prolanis. Meanwhile, of the 658 diagnosed with hypertension, 36 patients were registered as pronalis participants and only 3 patients were controlled on prolanis. Researchers aim to analyze the determinants of utilization of the chronic disease management program (prolanis) in the working area of the Talang Banjar Community Health Center, Jambi City. Research Method: This type of research is quantitative research with a cross sectional study design. The total population in this study was 75 respondents. The sample in this study was selected using the Total Sampling Technique, namely all prolanis participants who were registered at the Talang Banjar Community Health Center, Jambi City. The dependent variable was the use of prolanis and the independent variables were age, gender, education, employment, knowledge, accessibility, attitude of health workers, and perception of disease. Data analysis used the chi square test. Research Results: There is a relationship between education (p = 0,049), knowledge (p = 0,000), accessibility (p = 0,043), and perception of disease (0,020) with the use of prolanis. There was no relationship between age (p = 0,254), gender (p = 0,383), occupation (p = 1,000), and attitude of health workers (p = 0,320) with the use of prolanis. Conclusion: There is a relationship between education, knowledge, accessibility and perception of disease with the use of prolanis. There is no relationship between age, gender, occupation and attitude of health workers with the use of prolanis. Keywords: Determinants, Utilization of Prolanis, Diabetes Mellitus, Hypertension and Prolanis BPJS Health Participants

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Determinan, Pemanfaatan Prolanis, Diabetes Mellitus, Hipertensi, dan Peserta Prolanis
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User:	INGGANI
Date Deposited:	10 Jan 2024 06:33
Last Modified:	09 Jul 2024 07:39
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/59935

Actions (login required)

View Item