FORMULASI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL DARI RESIN JERNANG (Daemonoroph draco) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA SAYAT

Putri, Yelsa (2024) FORMULASI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL DARI RESIN JERNANG (Daemonoroph draco) UNTUK PENYEMBUHAN LUKA SAYAT. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
Abstrak_Skripsi_Yelsa.pdf

Download (2MB)
[img] Text
bab 1 _Skripsi_Yelsa.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Bab V _Skripsi_Yelsa.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Dapus_Skripsi_Yelsa.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Lembar Pengesahan_Yelsa.pdf

Download (225kB)
[img] Text
Skripsi Full_Yelsa Putri.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Luka sayat merupakan luka yang disebabkan karena adanya trauma benda tajam. Secara tradisional suku anak telah menggunakan resin jernang (Daemonorops dracoo) sebagai obat luka. Resin jernang (Daemonorops dracoo) dikenal dengan nama dragon’s blood yang biasanya ditemukan dalam bentuk butiran dan gumpalan. Dari penelitian sebelumnya resin jernang (Daemonorops dracoo) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid, triterpenoid dan tanin yang dipercaya berperan dalam proses penyembuhan luka sayat. Formulasi resin jernang dalam bentuk patch bertujuan untuk memudahkan penggunaannya dan menjaga stabilitas obat dalam jangka panjang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formula terbaik patch resin jernang dengan perbandingan polimer HPMC dan PVP dalam uji mutu fisik dan pengaruhnya dalam menyembuhkan luka sayat pada kelinci. Patch transdermal dari resin jernang dibuat dengan 3 formula yaitu F1, F2, dan F3 dengan perbandingan polimer hpmc dan pvp 3:1, 2:2, 3:1. Kemudian dilakukan pengujian luka sayat terhadap kelinci dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pendekatan Post Test Only Control Group Design yang menggunakan 5 ekor kelinci yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan : kontrol negative (tidak diberikan apapun), kontrol positif ( betadine), dan F1, F2, F3. Parameter yang diamati adalah uji sifat fisik dan efektivitas luka sayat terhadap kelinci yaitu panjang luka sayat dan persentase penyembuhan luka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar nilai HPMC maka akan mempengaruhi sifat fisiknya berupa uji organoleptis yaitu formula 3 dengan jumlah HPMC paling banyak menghasilkan sediaan yang elastis dan lembut sehingga saat ditempel pada kulit akan mudah lepas dan uji ketebalan patch yaitu pada formula dengan HPMC lebih banyak menghasilkan sediaan yang lebih tebal. Formula terbaik yaitu formula 1 (F1) dengan persentase kesembuhan luka 67% dan rata-rata panjang luka 15,12 cm, namun tidak melebihi efektivitas dari kontrol positif (betadine) dengan persentase kesembuhan luka 100% dan rata-rata panjang luka. Kemudian diikuti dengan formula 2 (F1) dengan persentase kesembuhan luka sebanyak 40% dan rata-rata panjang luka 17,58 cm dan formula 3 (F3) sebanyak 20 % daengan rata-rata panjang luka 19,2 cm. Kata kunci : Luka sayat, Daemonorops dracoo, Patch transdermal, Kelinci.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Luka sayat, Daemonorops dracoo, Patch transdermal, Kelinci.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Farmasi
Depositing User: PUTRI
Date Deposited: 16 Jan 2024 06:37
Last Modified: 27 Jun 2024 23:42
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/60627

Actions (login required)

View Item View Item