ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL PREVALENSI PEROKOK DI INDONESIA TAHUN 2018

Ginting, Nalsali (2024) ANALISIS DISTRIBUSI SPASIAL PREVALENSI PEROKOK DI INDONESIA TAHUN 2018. S1 thesis, Universitas Jambi.

	Text Nalsali Ginting_N1A120175_Abstrak.pdf Download (71kB)
	Text Nalsali Ginting_N1A120175_BAB I.pdf Download (148kB)
	Text Nalsali Ginting_N1A120175_BAB V.pdf Download (89kB)
	Text Nalsali Ginting_N1A120175_Cover.pdf Download (57kB)
	Text Nalsali Ginting_N1A120175_Daftar Pustaka.pdf Download (135kB)
	Text Nalsali Ginting_N1A120175_Lembar Pengesahan Skripsi.pdf Download (571kB)
	Text Nalsali Ginting_N1A120175_Full Skripsi.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: World Health Organization melaporkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-3 teratas dalam jumlah perokok di dunia setelah China dan India. Studi mengenai perilaku merokok sebelumnya sudah banyak dilakukan di beberapa negara maupun Indonesia. Namun, belum ada penelitian spasial distribusi prevalensi perokok yang dilakukan di 514 kabupaten/kota di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui autokorelasi spasial prevalensi perokok di Indonesia. Tujuan lainnya untuk mengidentifikasi hubungan spasial tingkat pendidikan, tingkat perkawinan, adanya kebijakan KTR, produksi tembakau, dan tinggi wilayah terhadap prevalensi perokok pada tingkat kabupaten/kota di Indonesia. Metode: Penelitian ini menganalisis data dari Laporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, Statistik Kesejahteraan Rakyat tahun 2018, dan Laporan Publikasi Online Badan Pusat Statistik Nasional dengan menggunakan uji Global Moran’s Index dan Local Indicators of Spatial Autocorrelation (LISA.). Penelitian ini menganalisis 514 kabupaten/kota di Indonesia yang dibagi menjadi 7 pulau besar, yaitu Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Bali dan Nusa Tenggara, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua. Hasil: Hasil penelitian ini, ditemukan terdapat 231 kabupaten/kota yang masih memiliki angka prevalensi perokok di atas angka prevalensi perokok nasional sebesar 28,9%. Adanya temuan autokorelasi spasial prevalensi perokok di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Bali dan Nusa Tenggara, dan Pulau Sulawesi. Hasil bivariate LISA menunjukkan adanya autokorelasi spasial positif untuk Pulau Sumatera adalah status perkawinan dan tinggi wilayah; Pada Pulau Jawa adalah status perkawinan, kebijakan KTR dan tinggi wilayah; Pada Pulau Kalimantan adalah status perkawinan dan tinggi wilayah; Pada Pulau Bali dan Nusa Tenggara tidak terdapat autokorelasi positif; Pada Pulau Sulawesi adalah status perkawinan; Pada Pulau Maluku tidak terdapat autokorelasi positif; dan Pada Pulau Papua tidak terdapat autokorelasi positif. Kesimpulan: Masih banyak ditemukan wilayah kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki angka prevalensi perokok di atas angka prevalensi perokok nasional. Terdapat 55 kabupaten/kota yang menjadi wilayah hotspot di Indonesia. Berdasarkan wilayah hotspot yang diketahui, wilayah tersebut dapat dijadikan sebagai dasar wilayah prioritas dalam intervensi pencegahan dan pengendalian naiknya angka prevalensi perokok di Indonesia. Kata Kunci: Autokorelasi, Global Moran’s I, LISA, Prevalensi Perokok, Indonesia ABSTRACT Background: The World Health Organization (WHO) reported that Indonesia is ranked third in the world in terms of the number of smokers, after China and India. Previous studies on smoking behavior have been conducted in several countries, including Indonesia. However, there has been no spatial study of the distribution of smoking prevalence in the 514 districts/cities in Indonesia. The purpose of this study is to determine the spatial autocorrelation of smoking prevalence in Indonesia. Another objective is to identify the spatial relationships of education levels, marital status, the existence of Tobacco-Free Area policies, tobacco production, and the elevation of regions with the prevalence of smokers at the district/city level in Indonesia. Method: This study analyzed data from the 2018 Basic Health Research Report, the 2018 People's Welfare Statistics, and the Online Publication Report of the National Statistics Agency using the Global Moran's Index and Local Indicators of Spatial Autocorrelation (LISA) tests. The study analyzed 514 districts/cities in Indonesia, which were divided into seven major islands, namely Sumatra Island, Java Island, Kalimantan Island, Bali and Nusa Tenggara Island, Sulawesi Island, Maluku Island, and Papua Island. Results: The results of this study found that there were 231 districts/cities that still had smoking prevalence rates above the national smoking prevalence rate of 28.9%. There was evidence of spatial autocorrelation of smoking prevalence in Sumatra Island, Java Island, Kalimantan Island, Bali and Nusa Tenggara Island, and Sulawesi Island. The bivariate LISA results showed that there was positive spatial autocorrelation for Sumatra Island for marital status and altitude; for Java Island for marital status, smoke-free policies, and altitude; for Kalimantan Island for marital status and altitude; for Bali and Nusa Tenggara Islands there was no positive autocorrelation; for Sulawesi Island for marital status; for Maluku Islands there was no positive autocorrelation; and for Papua Islands there was no positive autocorrelation. Conclusion: There are still many districts/cities in Indonesia that have smoking prevalence rates above the national smoking prevalence rate. There are 55 districts/cities that are considered hotspots in Indonesia. Based on the known hotspot areas, these areas can be used as the basis for priority areas for intervention to prevent and control the increase in smoking prevalence in Indonesia. Keywords: autocorrelation, Global Moran’s I, LISA, Smoking Prevalence, Indonesia

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Autokorelasi, Global Moran’s I, LISA, Prevalensi Perokok, Indonesia
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Depositing User:	GINTING
Date Deposited:	19 Jan 2024 06:37
Last Modified:	19 Jan 2024 06:37
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/60984

Actions (login required)

View Item