Perjuangan Masyarakat Adat Dan Ulama Pulau Tengah Kerinci Terhadap Kolonialisme Belanda 1901-1903

SAPUTRA, FARHAN (2024) Perjuangan Masyarakat Adat Dan Ulama Pulau Tengah Kerinci Terhadap Kolonialisme Belanda 1901-1903. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

	Text ABSTRAK.pdf Download (512kB)
	Text BAB I.pdf Download (787kB)
	Text BAB IV.pdf Download (526kB)
	Text COVER.pdf Download (231kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (92kB)
	Text FULL SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (501kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Perjuangan Masyarakat Adat dan Ulama Pulau Tengah Kerinci terhadap kolonialisme pada tahun 1901-1903, Dalam literatur dan catatan sejarah yang menggambarkan perlawanan penduduk Kerinci terhadap penjajah Belanda, pertempuran di Pulau Tengah dianggap sebagai perjuangan paling monumental dan paling berani. Perang Pulau Tengah bersifat rahasia karena pola perlawanan yang berupa ”Telak’e”, Perang Pulau Tengah yang sifatnya rahasia menimbulkan dampak dimana di masa sekarang masyarakat setempat tidak banyak yang mengetahui akan sejarah terjadinya perang Pulau Tengah, berdeda dengan perang kerinci dimana tokoh-tokoh perlawanan seperti depati Parbo dikenal seantero kerinci bahkan di Pulau tengah itu sendiri. Selain itu penelitian ini menjelaskan bagaimana proses awal masuknya para Kolonial di tanah Kerinci hingga sampai bisa masuk ke Pulau Tengah serta respon dan peranan para Masyarakat Adat dan Ulama dalam perjuangan terhadap kolonialisme Belanda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah (Historical methode) dengan pendekatan studi pustaka. langkah yang digunakan terdiri Heuristic, Kritik Sumber, interpretasi, dan Historiografi. Berdasarkan hasil Kesimpulan penelitian diketahui (1). Awal masuknya Belanda ke wilayah Pulau Tengah Kerinci ditandai dengan upaya mereka untuk menguasai jalur perdagangan dan sumber daya alam yang melimpah terhitung sejak tahun 1901. Selanjutnya (2). Perjuangan Masyarakat adat dan Ulama adalah menyatukan penduduk untuk melawan penjajah. Mereka menggunakan strategi perang telak’e (gerilya), serta memanfaatkan pengetahuan lokal untuk menghadapi taktik militer Belanda dengan mebangun benteng di beberapa titik desa dan menyergap pasukan Belanda. (3). Akhir perang Pulau Tengah ialah kekalahan dari militer Belanda yang superior di tahun 1903, semangat perjuangan mereka tetap menjadi simbol ketahanan dan perlawanan terhadap kolonialisme. This study examines the struggle of the indigenous and Orthodox communities of the Central Island of Kerinci against colonialism in 1901-1903, in the literature and historical records describing the resistance of the Kerinci people against the Dutch invaders, the battle on the Middle Island is considered to be the most monumental and brave fight. The Middle Island War is a secret war because of the pattern of the Resistance that is "Telak'e", the Middle island War whose nature is secret has an impact that in the present time the local people do not know much about the history of the Middler Island War, unlike the war of the thorns in which the figures of the resistance like Parbo's front are known as a thorn even in the middle island itself. Furthermore, the study explains how the early process of colonization into Kerinci so far could enter the Central Island as well as the response and role of the Indigenous and Orthodox communities in the struggle against Dutch colonialism. This research uses a method of historical research (Historical method) with a library study approach. The steps used consisted of Heuristic, Critical Source, Interpretation, and Historiography. Based on the results of the findings of the study known (1). The early entry of the Dutch into the Central island of Kerinci was marked by their efforts to dominate the abundant routes of trade and natural resources counted since 1901. Next (2). The struggle of indigenous and religious communities is to unite the people against the invaders. They used guerrilla warfare strategies, as well as local knowledge to confront Dutch military tactics by building fortresses in some village points and seizing Dutch troops. (3). The end of the Middle Island War was the defeat of the superior Dutch military in 1903, their spirit of struggle remained a symbol of resistance and resistance to colonialism.

Type:	Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords:	Kerinci, Masyarakat Adat, Pulau Tengah, Sejarah Perjuangan, Ulama.
Subjects:	L Education > L Education (General)
Divisions:	Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Sejarah
Depositing User:	Saputra
Date Deposited:	12 Jul 2024 02:03
Last Modified:	12 Jul 2024 02:03
URI:	https://repository.unja.ac.id/id/eprint/67340

Actions (login required)

View Item