IDENTIFIKASI POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER– SCHLUMBERGER DI GEOSITE GRANITOID KAWASAN GEOPARK MERANGIN JAMBI

HENDRA, ISRAMA (2024) IDENTIFIKASI POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER– SCHLUMBERGER DI GEOSITE GRANITOID KAWASAN GEOPARK MERANGIN JAMBI. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
SKRIPSI_RAMA[1] FIX-ringkasan.pdf

Download (1MB)
[img] Text
SKRIPSI_RAMA[1] FIX-bab 1.pdf

Download (992kB)
[img] Text
SKRIPSI_RAMA[1] FIX-bab 5.pdf

Download (950kB)
[img] Text
SKRIPSI_RAMA[1] FIX-Cover Depan.pdf

Download (985kB)
[img] Text
SKRIPSI_RAMA[1] FIX-dapus.pdf

Download (995kB)
[img] Text
SKRIPSI FULL_ISRAMA HENDRA_F1C320003.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy
[img] Text
Halaman Pengesahan.pdf

Download (274kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Di Desa Air Batu terdapat beberapa geowisata yang merupakan bagian dari Geopark Merangin, salah satunya adalah Geosite Granitoid. Pengembangan Geopark Merangin khususnya di bagian geowisata Geosite Granitoid tidak terlepas dari kebutuhan air sebagai material pokok yang tidak hanya dibutuhkan oleh masyarakat setempat, tetapi juga para wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut. Pada kawasan ini, ditemukan adanya kekurangan pada infrastruktur sistem pengairannya. Warga setempat masih memanfaatkan Sungai Batang Merangin yang ada di dekat pemukiman warga dan Geosite Granitoid sebagai sumber air. Namun, air sungai ini tidak dapat di katakan bersih karena warnanya yang keruh atau kecoklatan. Pemanfaatan sumur atau air tanah yang masih sangat rendah menjadi alasan perlu dilakukannya identifikasi potensi air tanah pada kawasan ini, yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan sistem pengairan yang lebih baik. Dilakukannya identifikasi potensi air tanah di Geosite Granitoid kawasan Geopark Merangin Jambi yaitu untuk mengetahui kondisi bawah permukaan serta untuk mengetahui potensi air tanah pada daerah yang di teliti, apakah berpotensi mengandung air tanah atau tidak dengan menggunakan metode geolistrik dengan konfigurasi wenner–schlumberger yang memanfaatkan sifat kelistrikan pada batuan di bawah permukaan dengan mengamati berdasarkan nilai resistivitasnya. Pada penelitian ini, terdapat lima lintasan dengan panjang lintasan yang bervariasi. Berdasarkan dari hasil penelitian, pada lintasan 1 sampai lintasan 4, batuan dibawah permukaan terdiri dari batu granit, batu pasir, dan batu lempung. Sedangkan pada lintasan 5, batuan dibawah permukaaan terdiri dari batu pasir tuffan, kerikil, tuff pasiran dan batu lempung. Area pengambilan data dapat dibedakan menjadi 3 zona. Pada ketiga zona tersebut, zona ke-2 dan ke-3 memiliki potensi air tanah. Potensi air tanah pada lintasan 1 yaitu terdapat di zona 2 dan 3 pada kedalaman 3-26,9 meter, lintasan 2 terdapat di zona 2 dan 3 pada kedalaman 2,50-26,9 meter, lintasan 3 terdapat di zona 2 dan 3 pada kedalaman 5-15 meter, lintasan 4 terdapat di zona 2 dan 3 pada kedalaman 7,75- 19,9 meter, dan lintasan 5 terdapat di zona 2 dan 3 pada kedalaman 2,50-26,9 meter. Pada lintasan 1 sampai lintasan 4, kemungkinan untuk mendapatkan air tanah sangat kecil dikarenakan bagian atas air tanah dilapisi oleh batuan granit. Nilai resistivitas air tanah yang didapatkan berada pada rentang 0,5-300 Ωm.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Air Tanah, Geolistrik, Konfigurasi Wenner-Schlumberger, Geopark Merangin
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Fisika
Depositing User: Hendra
Date Deposited: 18 Jul 2024 04:17
Last Modified: 18 Jul 2024 04:17
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/68560

Actions (login required)

View Item View Item