Tartiyanti, Azzahra (2024) PENGARUH PERSILANGAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) DARI DUA DAERAH YANG BERBEDA TERHADAP PRODUKSI KARKAS PUYUH JANTAN. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (17kB) |
![]() |
Text
abstrak zahra.pdf Download (87kB) |
![]() |
Text
halaman pengesahan.pdf Download (900kB) |
![]() |
Text
BAB I .pdf Download (90kB) |
![]() |
Text
BAB V (1).pdf Download (4kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA (18).pdf Download (98kB) |
![]() |
Text
skripsi zahra fix bgt nih.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil persilangan dua kelompok puyuh yang diduga selama ini telah berbiak secara tertutup di suatu kelompok peternakan terhadap bobot hidup, bobot karkas dan persentase karkas. Materi yang digunakan adalah puyuh yang berasal dari Bangko (B) sebanyak 200 ekor DOQ dan puyuh yang berasal dari Padang (P) sebanyak 200 ekor DOQ, Hasil perkawinan puyuh PB 200 ekor yang berasal dari perkawinan 7 ekor pejantan P dengan 28 ekor betina B dan hasil perkawinan puyuh BP 200 ekor yang berasal dari perkawinan 12 ekor jantan B dan 48 ekor betina P. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda (Duncan). Hasil penelitian pada bobot hidup umur 7 minggu puyuh P (114,85 g), B (105,43 g), PB (125,18 g) dan BP (125,01 g) menunjukkan ada perbedaan yang nyata (p<0,05) antar perlakuan, dari hasil jarak uji duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok PB dan BP, hasil ini menunjukkan terjadinya peningkatan bobot badan pada hasil persilangan. Hasil penelitian pada bobot karkas umur 7 minggu puyuh P (78,740 g), B (68,150 g), PB (90,620 g) dan BP (81,090 g) menunjukkan ada perbedaan yang nyata (P<0,05) antar perlakuan, dari hasil uji jarak duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok BP dan P, pada bobot karkas ini juga terjadi peningkatan pada puyuh hasil persilangan. Hasil penelitian pada persentase karkas umur 7 minggu puyuh P (68,406%), B (64,443%), PB (73,186%) dan BP (65,608%) juga menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05) antar perlakuan, dari uji jarak duncan tidak terdapat perbedaan yang nyata antara kelompok P,B, dan BP. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persilangan puyuh dari daerah yang berbeda dapat meningkatkan produktivitas karena adanya efek heterosis. Hasil tertinggi bobot hidup puyuh adalah PB, dan bobot karkas yang terbaik adalah puyuh persilangan PB. Sementara persentase karkas yang terbaik adalah dari puyuh PB.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Puyuh, Bobot Hidup, Bobot Karkas, Persentase Karkas |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Tartiyanti |
Date Deposited: | 23 Jul 2024 06:39 |
Last Modified: | 23 Jul 2024 06:39 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/69479 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |