UJI ANTAGONIS Bacillus spp. DAN Trichoderma sp. TERHADAP Colletotrichum sp. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABAI (Capsicum annuum)

Fadilah, Nur (2024) UJI ANTAGONIS Bacillus spp. DAN Trichoderma sp. TERHADAP Colletotrichum sp. PENYEBAB PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA BUAH CABAI (Capsicum annuum). S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (12kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (121kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (12kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (34kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (105kB)
[img] Text
FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (460kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Cabai (Capsicum annuum) merupakan tanaman semusim dan menjadi salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan secara komersial di Indonesia. Provinsi Jambi merupakan salah satu daerah tingkat produktivitas tanaman cabainya tergolong rendah di Indonesia, salah satu yang menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas tanaman cabai adalah akibat adanya serangan dari cendawan Colletotrichum sp. yang menyebabkan antraknosa pada buah cabai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antagonis Bacillus spp. dan Trichoderma sp. terhadap Colletotrichum sp. penyebab penyakit antraknosa pada buah cabai (Capsicum annuum). Variabel pengamatan meliputi daya hambat, periode inkubasi, insidensi penyakit dan intensitas penyakit. Data hasil dari pengamatan daya hambat, masa inkubasi, insidensi dan intensitas penyakit yang diperoleh disusun dalam bentuk tabel kemudian dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelititian menunjukkan bahwa pengujian isolat Bacillus spp. dan Trichoderma sp. mampu menghambat pertumbuhan Colletotrichum sp. secara in vitro sebesar 54,87%-100% dengan daya hambat tertinggi ditunjukkan oleh Trichoderma sp. sebesar 100%, pemberian suspensi biakan dan metabolit sekunder Bacillus spp. Maupun Trichoderma sp. dapat menekan insidensi penyakit antraknosa sebesar 33,34%-86,67%, dengan penekanan tertinggi pada perlakuan suspensi biakan Trichoderma sp. (P5 ) sebesar 86,67% dan pemberian suspensi biakan dan metabolit sekunder Bacillus spp. maupun Trichoderma sp. dapat menekan intensitas penyakit antraknosa sebesar 30,77%-84,62%, dengan penekanan tertinggi pada perlakuan suspensi biakan Trichoderma sp. (P5) sebesar 84,62%. Kata Kunci : Cabai, suspensi biakan, metabolit sekunder, Bacillus spp., Trichoderma sp.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Cabai, suspensi biakan, metabolit sekunder, Bacillus spp., Trichoderma sp.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Fadilah
Date Deposited: 11 Dec 2024 06:57
Last Modified: 11 Dec 2024 06:57
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/72695

Actions (login required)

View Item View Item