Pengaruh Tumpang Sari Sawi (Brassica juncea L.) dan Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Populasi dan Intensitas Serangan Plutella xylostella L. di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

Manullang, Theresi Francisca (2024) Pengaruh Tumpang Sari Sawi (Brassica juncea L.) dan Kemangi (Ocimum basilicum L.) Terhadap Populasi dan Intensitas Serangan Plutella xylostella L. di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
COVER.pdf

Download (85kB)
[img] Text
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (820kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (184kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (229kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (185kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (203kB)
[img] Text
FULL SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Sawi (Brassica juncea L.) merupakan salah satu komoditas tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, produktivitas sawi di Provinsi Jambi pada tahun 2022 yaitu sebesar 17,7 ton/ha. Angka ini masih jauh lebih rendah jika dibandingkan potensi hasil sawi yang seharusnya yaitu sebesar 28-30 ton/ha. Salah satu faktor penyebab rendahnya produktivitas sawi di Provinsi Jambi adalah serangan hama. Hama utama pada pertanaman sawi salah satunya adalah Plutella xylostella L. Tindakan pengendalian hama yang sering dilakukan oleh petani adalah pengendalian kimia menggunakan insektisida sintetik. Aplikasi bahan kimia ini secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif seperti terjadinya resistensi dan resurjensi hama serta terbunuhnya makhluk bukan sasaran termasuk musuh alami. Tindakan pengendalian yang ramah lingkungan perlu dilakukan guna meminimalisir dampak negatif akibat penggunaan insektisida sintetik. Salah satu tindakan pengendalian hama yang ramah lingkungan adalah pengendalian secara kultur teknis dengan menerapkan pola tanam tumpang sari. Kemangi berpotensi sebagai tanaman pendamping dalam pola tanam tumpang sari karena di dalam tanaman kemangi terkandung senyawa volatil berupa eugenol. Kandungan eugenol menyebabkan kemangi mengeluarkan bau menyengat yang tidak disukai P. xylostella, sehingga dapat digunakan sebagai repellent terhadap P. xylostella. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tumpang sari sawi dan kemangi terhadap populasi dan intensitas serangan P. xylostella pada tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari hingga April 2024 di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi dan Laboratorium Hama Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan yaitu pola tanam monokultur sawi dan pola tanam tumpang sari sawi + kemangi. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap variabel yang diamati yaitu populasi larva P. xylostella, intensitas serangan P. xylostella, produksi sawi, dan B/C Ratio, maka data dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji-t dan uji Mann-Whitney. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pola tanam tumpang sari sawi + kemangi berpengaruh terhadap variabel populasi larva P. xylostella, intensitas serangan P. xylostella, produksi, dan B/C Ratio. Mustard (Brassica juncea L.) is one of the most widely cultivated vegetable crops in Indonesia. Based on the Jambi Provincial Statistics Agency, mustard productivity in Jambi Province in 2022 was 17.7 tons/ha. This figure is still much lower than the potential mustard yield which should be 28-30 tons/ha. One of the factors causing the low productivity of mustard in Jambi Province is pest attack. One of the main pests in mustard crops is Plutella xylostella L. Pest control measures that are often carried out by farmers are chemical controls using synthetic insecticides. The continuous application of these chemicals can cause negative impacts such as the occurrence of resistance and pest recurrence and the killing of non-target creatures including natural enemies. Environmentally friendly control measures need to be taken to minimize the negative impacts due to the use of synthetic insecticides. One of the environmentally friendly pest control measures is technical culture control by applying intercropping cropping patterns. Basil has the potential as a companion plant in intercropping cropping patterns because the basil plant contains volatile compounds in the form of eugenol. The eugenol content causes basil to emit a pungent odor that P. xylostella does not like, so it can be used as a repellent against P. xylostella. This study aims to determine the effect of intercropping mustard and basil on the population and intensity of P. xylostella attack on mustard plants. This research was conducted from February to April 2024 in Paal Merah District, Jambi City and Plant Pest Laboratory, Faculty of Agriculture, Jambi University. This study consisted of two treatments: monoculture mustard planting pattern and intercropping mustard + basil planting pattern. To see the effect of treatment on the observed variables, namely P. xylostella larvae population, P. xylostella attack intensity, mustard production, and B/C Ratio, the data were analyzed statistically using t-test and Mann-Whitney test. The results of data analysis showed that intercropping mustard + basil affected the variables of P. xylostella larvae population, P. xylostella attack intensity, production, and B/C Ratio.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: tanaman sawi, tanaman kemangi, Plutella xylostella, tumpang sari
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: MANULLANG
Date Deposited: 13 Dec 2024 01:40
Last Modified: 13 Dec 2024 01:40
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/72823

Actions (login required)

View Item View Item