Situmorang, Binardo Saveryan (2025) KERAGAMAN GEN MYOSTATIN (MSTN) DAN PERFORMANS HASIL PERSILANGAN AYAM SENTUL DENGAN AYAM ARAB MENGGUNAKAN PCR-RLFP. S1 thesis, Universitas Jambi.
![]() |
Text
COVER SKRIPSI.pdf Download (39kB) |
![]() |
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (238kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (129kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (179kB) |
![]() |
Text
PERBANYAKAN SKRIPSI BINARDO FINAL.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (74kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman performans produksi dan molekuler hasil persilangan ayam Sentul dan ayam Arab atau disebut dengan ayam SeA. Materi penelitian yang digunakan 60 ekor Ayam SeA (30 jantan dan 30 betina). pengukuran data performans ayam SeA meliputi: bobot badan, pertambahan bobot badan ukuran -ukuran tubuh umur 4 bulan. Identifikasi keragaman gen melalui ekstraksi DNA, amplifikasi PCR, dan restriksi dengan enzim BstUI. Analisis data meliputi; uji-t, T2-hotelling, dan Analisis Komponen Utama (AKU). Analisis molekuler meliputi: frekuensi genotipe dan alel, keseimbangan Hardy-Weinberg, Heterozigositas, dan Polymorphic Information Content (PIC). Hasil penelitian ini menunjukkan rataan bobot badan, pertambahan bobot badan, dan ukuran tubuh Ayam SeA jantan lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan Ayam SeA betina. Keragaman gen MSTN bersifat polimorfik dengan munculnya tiga genotip, yaitu +/+ (0,28), +/- (0,42), -/- (0,30). Keragaman gen MSTN berasosiasi secara signifikan (P<0.05) dengan bobot badan, pertambahan bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh ayam SeA dengan nilai tertinggi bergenotip (-/-). Keragaman ayam SeA tergolong dalam tingkat sedang dengan hubungan genetik yang masih relatif sedang dengan nilai H0 (0,42)<He (0,50). Nilai PIC 0,44 menunjukkan bahwa primer yang digunakan cukup informatif sebagai penciri gen MSTN pada ayam SeA. Kesimpulan: (1) Rataan bobot badan, pertambahan bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh Ayam SeA jantan lebih tinggi dibandingkan dengan ayam SeA betina. (2) Ayam SeA memiliki performans yang lebih tinggi dibandingkan dengan tetua betina (Arab), namun lebih rendah dibandingkan dengan tetua jantan (Sentul). (3) Pertambahan bobot badan tertinggi ayam SeA, jantan dan betina dicapai pada umur 2-3 bulan. (4) Penciri ukuran tubuh ayam SeA jantan dan betina yaitu lingkar dada, sedangkan penciri bentuk tubuh yaitu panjang shank. (5) Keragaman gen MSTN berasosiasi dengan bobot badan, pertambahan bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh ayam SeA dengan genotipe tertinggiyaitu -/-.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ayam Sentul Arab, Karakteristik Kuantitatif, Gen Myostatin (MSTN) |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Situmorang |
Date Deposited: | 10 Jan 2025 06:33 |
Last Modified: | 10 Jan 2025 06:34 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/74085 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |