PERAN GENDER DALAM PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL SKEMA HKM DAN HTR DI KABUPATEN SAROLANGUN

Apriani, Ade Ayu (2025) PERAN GENDER DALAM PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL SKEMA HKM DAN HTR DI KABUPATEN SAROLANGUN. S2 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.

[img] Text
COVER.pdf

Download (12kB)
[img] Text
Surat Pernyataan.pdf

Download (421kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (30kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (87kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (8kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (140kB)
[img] Text
TESIS ADE AYU APRIANI UPLOAD..pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Hutan kemasyarakatan dan hutan tanaman rakyat merupakan program pemberdayaan yang dibuat oleh pemerintah dengan tujuan pemberdayaan yang diberi nama perhutanan sosial. Untuk mengimplementasikannya membutuhkan peran masyarakat berdasarkan gender yaitu laki-laki dan perempuan. HKm Sri Bado berlokasi di Desa Taman Dewa dan Desa Kute Jaye, Kabupaten Sarolangun. Berdasarkan hasil penelitian pembagian waktu kerja gender pada HKm Sri Bado secara keseluruhan hampir sama karena pembagian tugas laki-laki dan perempuan keseluruhan dilakukan bersama-sama pada areal penanaman secara keseluruhan Presentase curahan waktu laki-laki 55,12% dan perempuan 44,79 secara keseluruhan. Adapun 4 (Aspek) yaitu 55,56% pada aspek perencanaan untuk laki-laki dan 44,44% untuk perempuan, 68,75% pada aspek pengorganisasian untuk laki-laki dan perempuan 31,25%, 50% untuk laki-laki pada aspek pelaksanaan dan 50% untuk perempuan, 60% pada aspek evaluasi untuk laki-laki dan 40% untuk anggota perempuan. Pada HTR Koperasi Raga Bhakti Makmur curahan waktu kerja pada laki-laki lebih tinggi disbanding perempuan salah satu faktornya yaitu HTR menggunakan pola kemitraan yaitu 68,75% untuk laki-laki dan 31,25% untuk perempuan namun dibagi menjadi 4 (Aspek). Presentase curahan waktu laki-laki 75% dan 25% perempuan pada aspek perencanaan, 62,5% pada aspek pengorganisasian pada laki-laki dan 37,5% untuk perempuan, pada aspek pelaksanaan 66,67% dan 33,33% untuk perempuan, 70% pada aspek evaluasi untuk laki-laki dan 30% untuk perempuan. Analisis SOAR dilakukan setelah mengetahui curahan waktu kerja yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan untuk mengetahui 4 (Empat) faktor yaitu Strengths (Kekuatan), Opportunities (Peluang), Aspirations (Aspirasi), dan Results (Hasil) untuk menyusun rencana strategis perhutanan sosial berbasis gender menghasilkan rumusan strategis dalam upaya menjamin keberlanjutan pengelolaan perhutanan sosial berbasis gender, kita dapat meningkatkan kemampuan anggota laki-laki dan perempuan dengan membangun struktur pemberdayaan yang berupaya meningkatkan mutu sumber daya manusia

Type: Thesis (S2)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Pascasarjana > Ilmu Lingkungan
Depositing User: Ade Ayu Apriani
Date Deposited: 13 Jan 2025 06:39
Last Modified: 13 Jan 2025 06:39
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/74281

Actions (login required)

View Item View Item