Pratama, M. Farhandri Okta (2025) MOTIVASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN HUTAN MANGROVE DI KELURAHAN TANJUNG SOLOK KECAMATAN KUALA JAMBI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. S1 thesis, UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
ABSTRAK.pdf Download (93kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (159kB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (121kB) |
![]() |
Text
COVER.pdf Download (83kB) |
![]() |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (180kB) |
![]() |
Text
FULL SKRIPSI .pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
![]() |
Text
HALAMAN PENGESAHAN .pdf Download (462kB) |
Abstract
Hutan mangrove merupakan sumber daya alam hayati yang memiliki beragam potensi yang dapat memberikan manfaat langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia, baik masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan mangrove maupun yang berada jauh dari kawasan hutan mangrove juga merasakan manfaatnya. Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain menyediakan makanan bagi biota perairan, habitat pemijahan berbagai biota, perlindungan dari abrasi, angin topan, dan tsunami, menyerap limbah, dan mencegah intrusi air laut Masu. Fungsi ekonomi hutan mangrove antara lain pemanfaatannya sebagai sumber bahan bakar, bangunan, lahan perikanan dan pertanian, serta ketersediaan pangan. Fungsi sosial hutan mangrove adalah sebagai kawasan konservasi, pendidikan, ekowisata, dan identitas budaya. Kerusakan ekosistem hutan mangrove sudah menjadi isu global di era saat ini, sehingga mengancam fungsi ekosistem hutan mangrove dan keseimbangan kawasan pesisir. Sekitar 50% lahan mangrove di dunia habis dalam kurun waktur 40 tahun ini. Pada tahun 1989, tutupan kerapatan mangrove didominasi oleh tutupan kerapatan tinggi walau ada di beberapa lokasi yang memiliki tutupan kerapatan rendah dan jarang, namun tidak terlalu signifikan. Kerapatan tutupan mangrove mulai terganggu pada tahun 2000, dimana hampir di seluruh Kecamatan yang berbatasan dengan pesisir Provinsi Jambi mengalami peningkatan untuk kategori tutupan sedang dan jarang. Pada tahun 2018, hampir semua kecamatan berada pada kategori dominan sedang dan jarang yang cukup besar. Pengurangan untuk tingkat kerapatan hutan mangrove tinggi terus menurun dari tahun ke tahun. Kepadatan hutan bakau yang tinggi ini bertransisi ke kepadatan hutan bakau sedang atau jarang. Salah satu penyebab berkurangnya kepadatan hutan mangrove adalah semakin banyaknya masyarakat yang memanfaatkan hutan mangrove, baik dari segi luas maupun kebutuhan untuk memperoleh manfaat dari jenis hutan mangrove itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas memberikan indikasi perlunya suatu konsep pengelolaan Kawasan hutan mangrove yang dapat menjadi acuan pihak yang terkait dengan upaya-upaya penggunaan tanaman mangrove, upaya-upaya tersebut selain di harapkan dapat menjamin kesinambungan manfaat langsung untuk masyarakat sekitar dari sumber daya yang dapat menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Masyarakat sekitar Kawasan hutan mangrove tersebut memiliki ketergantungan akan hutan mangrove yang bisa mengakibatkan kerusakan Kawasan hutan mangrove jika tidak dikelola secara bijaksana. Untuk itu perlu diadakan penelitian mengenai Motivasi Masyarakat dalam Upaya Pelestarian dan Pemanfaatan Hutan Mangrove Di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat menganalisis pentingnya motivasi pada masyarakat dalam upaya peletarian dan pemanfaatan kawasan hutan mangrove di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi masyarakat di Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Lokasi penelitian dilaksanakan pada Kelurahan Tanjung Solok Kecamatan Kuala Jambi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Metode analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Data di ambil dengan cara wawancara dan bantuan kuisioner. Identifikasi responden dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi masyarakat kelurahan tanjung solok dalam upaya pelestarian hutan mangrove adalah sebesar 50,55% dan motivasi masyarakat dalam pemanfaatan hutan mangrove sebesar 60,4% yang diartikan bahwa tingkat motivasi berada pada kategori sedang. Hasil penelitian menunjukkan urutan persentase kebutuhan masyarakat dari tertinggi ke terendah: Kebutuhan Aktualisasi Diri (21,41%), Kebutuhan Mempertahankan Hidup (21,16%), Kebutuhan Sosial (19,91%), Kebutuhan Rasa Aman (18,79%), dan Kebutuhan Akan Penghargaan (18,73%). Meski teori Maslow menyatakan kebutuhan dasar harus terpenuhi dahulu sebelum naik ke level yang lebih tinggi, data menunjukkan kebutuhan aktualisasi diri justru memiliki persentase tertinggi. Dapat diketahui bahwa pengaruh faktor-fakor yang mempengaruhi motivasi masyarakat dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan hutan mangrove di Kelurahan Tanjung Solok Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berpengaruh signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil uji analisis yang telah dilakukan untuk motivasi masyarakat dalam upaya pelestarian dari 4 variabel terdapat 1 variabel yang berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap motivasi masyarakat yaitu variabel Pendidikan. Sedangkan variabel yang tidak berpengaruh terhadap motivasi masyarakat yaitu umur, jumlah tanggungan keluarga, dan pendapatan. Sedangkan untuk motivasi masyarakat dalam pemanfaatan hutan mangrove dari 4 variabel tidak terdapat variabel yang berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap motivasi masyarakat. Mangrove forests are natural biological resources that have various potentials that can provide direct and indirect benefits for human life, both communities living around the mangrove forest area and those living far from the mangrove forest area also feel the benefits. The ecological functions of mangrove forests include providing food for aquatic biota, spawning habitats for various biota, protection from abrasion, hurricanes, and tsunamis, absorbing waste, and preventing Masu seawater intrusion. The economic functions of mangrove forests include their use as a source of fuel, buildings, fishery and agricultural land, and food availability. The social functions of mangrove forests are as conservation areas, education, ecotourism, and cultural identity. Damage to the mangrove forest ecosystem has become a global issue in the current era, thus threatening the function of the mangrove forest ecosystem and the balance of coastal areas. Around 50% of the world's mangrove land has been depleted in the past 40 years. In 1989, mangrove density cover was dominated by high density cover although there were several locations that had low and sparse density cover, but it was not too significant. The density of mangrove cover began to be disturbed in 2000, where almost all sub-districts bordering the coast of Jambi Province experienced an increase in the moderate and sparse cover category. In 2018, almost all sub-districts were in the moderate and sparse dominant category which was quite large. The reduction in the high mangrove forest density level continues to decline from year to year. This high mangrove forest density transitions to moderate or sparse mangrove forest density. One of the causes of the decrease in mangrove forest density is the increasing number of people utilizing mangrove forests, both in terms of area and the need to obtain benefits from the type of mangrove forest itself. Based on the description above, it indicates the need for a concept for managing a mangrove forest area that can be a reference for parties related to efforts to use mangrove plants, these efforts are expected to ensure the continuity of direct benefits for the surrounding community from resources that can support improving the welfare of the local community. The community around the mangrove forest area is dependent on mangrove forests which can result in damage to the mangrove forest area if not managed wisely. For this reason, it is necessary to conduct research on Community Motivation in Efforts to Preserve and Utilize Mangrove Forests in Tanjung Solok Village, Kuala Jambi District, East Tanjung Jabung Regency. The purpose of this study is to analyze the importance of motivation in the community in efforts to preserve and utilize mangrove forest areas in Tanjung Solok Village, Kuala Jambi District, East Tanjung Jabung Regency and to analyze the factors that influence community motivation in Tanjung Solok Village, Kuala Jambi District, East Tanjung Jabung Regency. The location of the study was carried out in Tanjung Solok Village, Kuala Jambi District, East Tanjung Jabung Regency. The data analysis method used in this study is a quantitative descriptive method. Data was taken by interview and questionnaire assistance. Identification of respondents in this study used a simple random sampling technique. The results of the study showed that the motivation of the Tanjung Solok Village community in efforts to preserve mangrove forests was 50.55% and the motivation of the community in utilizing mangrove forests was 60.4%, which means that the level of motivation is in the moderate category. The results of the study show the order of the percentage of community needs from highest to lowest: Self-Actualization Needs (21.41%), Survival Needs (21.16%), Social Needs (19.91%), Security Needs (18.79%), and Appreciation Needs (18.73%). Although Maslow's theory states that basic needs must be met before moving up to a higher level, the data shows that self-actualization needs actually have the highest percentage. It can be seen that the influence of factors that influence community motivation in efforts to preserve and utilize mangrove forests in Tanjung Solok Village, Tanjung Jabung Timur Regency, which have a significant influence together between the independent variables on the dependent variable. The results of the analysis test that has been carried out for community motivation in efforts to preserve from 4 variables, there is 1 variable that has a real and significant influence on community motivation, namely the Education variable. While the variables that do not affect community motivation are age, number of family dependents, and income. While for community motivation in utilizing mangrove forests from 4 variables, there are no variables that have a significant influence
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Hutan Mangrove, Motivasi, Teori Maslow, Upaya Pelestarian, Pemanfaatan |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Kehutanan |
Depositing User: | Pratama |
Date Deposited: | 11 Feb 2025 07:45 |
Last Modified: | 11 Feb 2025 07:45 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/75396 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |