Gusthian, Zahra Allueda (2025) HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI. HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN PADA MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JAMBI.
![]() |
Text
G1A121128_Zahra Allueda Gusthian (FULL TEXT).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
Cover Skripsi Zahra Allueda Gusthian.pdf Download (55kB) |
![]() |
Text
Lembar persetujuan dan pengesahan (Zahra Allueda Gusthian).pdf Download (138kB) |
![]() |
Text
Abstrak (Zahra Allueda Gusthian).pdf Download (34kB) |
![]() |
Text
BAB 1 Skripsi Zahra Allueda Gusthian.pdf Download (96kB) |
![]() |
Text
BAB 5 Skripsi Zahra Allueda Gusthian.pdf Download (31kB) |
![]() |
Text
Daftar Pustaka Skripsi Zahra Allueda Gusthian.pdf Download (100kB) |
Abstract
Latar Belakang : Kebugaran jasmani berperan penting dalam mendukung aktivitas sehari-hari, termasuk pada mahasiswa kedokteran. Energi dan protein sebagai zat gizi makro diperlukan untuk mendukung kebugaran jasmani. Namun, tingkat kebugaran jasmani di Indonesia cenderung rendah, seperti yang dilaporkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI pada 2019. Hal ini mendorong penelitian mengenai hubungan antara asupan protein dan aktivitas fisik dengan kebugaran jasmani pada mahasiswa kedokteran. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan protein dan aktivitas fisik dengan tingkat kebugaran jasmani pada mahasiswa kedokteran Universitas Jambi. Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik. Sampel terdiri dari 91 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui Food Recall 2x24 jam untuk asupan protein, kuesioner International Physical Activity Questionnaire Short Form (IPAQ-SF) untuk aktivitas fisik, dan Harvard Step Test untuk tingkat kebugaran jasmani. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil : Sebagian besar responden memiliki asupan protein kategori kurang (54,9%) dan aktivitas fisik tinggi (64,8%). Tingkat kebugaran jasmani mayoritas dalam kategori baik (70,3%). Tidak ditemukan hubungan signifikan antara asupan protein dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0,549). Namun, terdapat hubungan signifikan antara aktivitas fisik dengan tingkat kebugaran jasmani (p=0,025), dengan responden aktivitas fisik rendah berisiko 3 kali memiliki kebugaran jasmani yang kurang dibanding aktivitas fisik yang tinggi. Kesimpulan : Asupan protein tidak berhubungan signifikan dengan tingkat kebugaran jasmani, sedangkan aktivitas fisik memiliki hubungan signifikan. Aktivitas fisik yang cukup perlu ditekankan untuk meningkatkan kebugaran jasmani mahasiswa. Kata kunci : Asupan protein, aktivitas fisik, kebugaran jasmani, mahasiswa kedokteran.
Type: | Article |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan > Kedokteran |
Depositing User: | ZAHRA ALLUEDA GUSTHIAN |
Date Deposited: | 17 Feb 2025 04:43 |
Last Modified: | 17 Feb 2025 04:43 |
URI: | https://repository.unja.ac.id/id/eprint/75480 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |