Dampak Penerapan Silt Pit (Rorak) Terhadap Kemantapan Agregat Tanah Dan Pertumbuhan Kelapa Sawit (Studi Kasus: Perkebunan Rakyat Di Desa Panca Mulya Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi)

Junedi, Heri (2025) Dampak Penerapan Silt Pit (Rorak) Terhadap Kemantapan Agregat Tanah Dan Pertumbuhan Kelapa Sawit (Studi Kasus: Perkebunan Rakyat Di Desa Panca Mulya Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi). S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
Abstrak_Heri Junedi_D1A020109.pdf

Download (158kB)
[img] Text
BAB I. PENDAHULUAN.pdf

Download (197kB)
[img] Text
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN.pdf

Download (32kB)
[img] Text
Cover Skripsi_Heri Junedi_D1A020109.pdf

Download (55kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (138kB)
[img] Text
SKRIPSI FULL_HERI JUNEDI_D1A020109.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[img] Text
halaman pengesahan heri junedi.pdf

Download (205kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id/

Abstract

Lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 16,83 juta hektar, Provinsi Jambi pada tahun 2023 masuk kategori empat provinsi perkebunan kelapa sawit terluas di Pulau Sumatera, dengan luas 1.152.029 hektar. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) salah satu tanaman perkebunan penting di Indonesia. Desa Panca Mulya merupakan wilayah pertama kali yang mulai membudidayakan kelapa sawit pada tahun 1984. Perkebunan kelapa sawit ini berumur 3 tahun dengan kelerengan lahan 8- 15% dan jenis tanah Inceptisol. Budidaya kelapa sawit pada umumnya dipengaruhi oleh kesesuaian lahan, kondisi lahan miring tanpa adanya upaya konservasi tanah dan air menyebabkan erosi dan aliran permukaan yang tinggi, sehingga menyebabkan kondisi tanah menurun. Salah satu metode konservasi tanah dan air pada lahan perkebunan kelapa sawit yaitu silt pit (rorak). Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dampak penerapan silt pit (rorak) terhadap kemantapan agregat tanah dan pertumbuhan kelapa sawit, serta menemukan ukuran silt pit (rorak) yang efektif pada perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan dengan 5 perlakuan dan diulangi sebanyak 5 kali, sehingga terdapat 25 sampel silt pit (rorak). Adapun penerapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah R0 (tanpa perlakuan silt pit), R1 Silt pit (ukuran 120 cm x 40 cm x 30 cm), R2 Silt pit (ukuran 100 cm x 40 cm x 30 cm), R3 Silt pit (ukuran 80 cm x 40 cm x 30 cm), R4 2 Silt pit (ukuran 50 cm x 40 cm x 30 cm). Parameter yang diamati adalah kemantapan agregat, persen (%) agregat terbentuk, bahan organik tanah, bobot volume, total ruang pori tanah, lingkar batang, jumlah dan panjang pelepah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan silt pit (rorak) perlakuan R1 silt pit (ukuran 120 cm x 40 cm x 30 cm), R2 silt pit (ukuran 100 cm x 40 cm x 30 cm), dan R4 yaitu 2 silt pit (ukuran 50 cm x 40 cm x 30 cm) lebih efektif meningkatkan kandungan bahan organik tanah, menurunkan bobot volume tanah, meningkatkan total ruang pori tanah, meningkatkan agregat tanah, pertambahan jumlah dan panjang pelepah, namun tidak berpengaruh terhadap lingkar batang tanaman kelapa sawit.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: lahan, tanaman kelapa sawit, silt pit (rorak), kemantapan agregat
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: JUNEDI
Date Deposited: 14 Mar 2025 04:43
Last Modified: 14 Mar 2025 04:44
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/76377

Actions (login required)

View Item View Item