JASO MAK

Sidik, Fadhillah (2025) JASO MAK. S1 thesis, Universitas Jambi.

[img] Text
ABSTRAK FADHIL.pdf

Download (14kB)
[img] Text
BAB I FADHIL.pdf

Download (874kB)
[img] Text
BAB I FADHIL.pdf

Download (874kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (78kB)
[img] Text
COVER.pdf

Download (57kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (153kB)
[img] Text
FULL SKRIPSI FADHIL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[img] Text
lembar persetujuan dan pengesahan Fadhillah Sidik.pdf

Download (683kB)
Official URL: https://repository.unja.ac.id

Abstract

Komposer seringkali menemukan inspirasi dari pengalaman pribadi yang mendalam, refleksi atas kehidupan sehari-hari, dan persepsi mendalam terhadap dunia sekitar. Inspirasi lainnya dapat bersumber dari musik yang telah ada sebelumnya seperti musik-musik tradisional, bahkan ciptaan musik dari pengalaman pribadi dan menggunakan dasar musikal tradisional sering diciptakan yang menunjukan identitas musikal. Salah satunya nyanyian Nandung-nandung. Nandung-nandung merupakan nyanyian pengantar tidur masyarakat Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas Kabupaten Bungo. Nandung-nandung dilantunkan oleh ibu-ibu untuk menidurkan anaknya dengan cara dibuai. Nandung-nandung berisikan harapan dan nasehat seorang ibu kepada anaknya. Ide garapan komposisi musik Jaso Mak berasal dari pengamatan pengkarya terhadap makna dari Nandung-nandung. Dalam lirik nyanyian nandung nandung berisi ungkapan serta harapan orang tua ke pada anaknya. Pada karya ini komposer menyampaikan ungkapan-ungkapan tersebut dalam bentuk ekstramuskal. Hal ini yang menjadi pengalaman empiris pengkarya yang di besarkan oleh ibu yang selalu mendukung dalam perjalanan pengkarya baik dari segi apapun. Kesan-kesan dan ekstramusikal dari teks Nandung-nandung menjadi sumber inspirasi pengkarya dalam menciptakan musik ini. Berkaitan dengan aspek musikal, pengkarya menggarap pola melodi berdasarkan unsur musikal ke dalam bentuk Free Form 3 bagian. Bagian pertama pengkarya mengekspresikan perasaan bahagia, bagian kedua mengintrepretasikan konflik dan bagian ketiga mengintrepretasikan rasa syukur. Krinok is one of the traditional vocal arts that developed in the Bungo community, Bungo Regency. Currently, Krinok is often performed at government events, community entertainment, weddings or academic needs. The development of art will generally follow the process of changing the culture of a society. The community's need for an innovation in a traditional art made Krinok evolve into an art of performance. This is what researchers saw with the discovery of several Bungo regional songs that have similarities with Krinok such as the song Midnight. The Midnight Song is a regional pop song that develops in the community of Bungo, Bungo Regency. The song Midnight comes from the rhythm of a folk rhyme called Rajuk Tengah Malam. This song is often sung by the public at certain events as a means of entertainment. This study aims to find out the similarities and differences in the characteristics of Krinok with the song Midnight in terms of musicology as well as the musical structure found in Krinok and the song Midnight. The research method used in this study is qualitative descriptive, with data collection techniques including field surveys, observations, musicology data, and non-material music. The results show that Krinok has several similarities with the song Midnight. These musical similarities are seen from the horizontal aspect of music through the analysis of musical structure. The similarities position Krinok as an inspiration for the creation of the pop song Midnight from Bungo Regency.

Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Free form, Jaso, Mak, Nandung-nandung, Programa Narrative
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Seni Drama Tari dan Musik
Depositing User: SIDIK
Date Deposited: 05 May 2025 06:38
Last Modified: 05 May 2025 06:39
URI: https://repository.unja.ac.id/id/eprint/77734

Actions (login required)

View Item View Item